Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal yang dilakukan kepada tenaga kesehatan di Istora Senayan Jakarta, Kamis (4/2/2021). Setidaknya, ada 6.000 tenaga kesehatan DKI Jakarta yang ditargetkan mengikuti program vaksinasi massal tersebut.
Berdasarkan pantauan dari Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi yang mengenakan kemeja putih tampak didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia terlihat memakai masker serta pelindung wajah (face shield).
Advertisement
Jokowi sempat berbincang dengan para vaksinator yang akan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada para tenaga kesehatan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga melihat sebentar proses penyuntikan vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi kepada 6.000 tenaga kesehatan di DKI ini berlangsung pukul 08.30 WIB hingga 15.30 WIB. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sudah lebih dari 600.000 tenaga kesehatan telah menerima vaksin Covid-19 tahap awal.
Total tenaga kesehatan yang harus divaksinasi di Indonesia sebanyak 1.531.072 orang. Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan dapat rampung akhir Februari 2021.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Target 181,5 Juta Penduduk
Sementara itu, Presiden Jokowi menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia harus menerima vaksin Covid-19 agar mencapai herd immunity (kekebalan komunitas). Jokowi meminta agar program vaksinasi dapat rampung sebelum 2021 berakhir.
Seperti diketahui, program vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 dimana Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin produksi Sinovac. Untuk tahap awal, vaksinasi diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.
Selanjutnya, sebanyak 17,4 juta petugas pelayanan publik akan divaksinasi pada tahap berikutnya. Adapun masyarakat umum ditargetkan dapat divaksin Covid-19 pada Februari bersamaan dengan TNI-Polri dan petugas pelayanan publik.
"Hingga saat ini, total vaksin yang ada di Tanah Air kita ada 28 juta jumlah vaksin dan calon vaksin yang akan kita berikan ke masyarakat," jelas Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam konferensi pers, Rabu, 3 Februari 2021.
Advertisement