4 Hal Terkait Alat Deteksi Covid-19 GeNose yang Segera Digunakan di Stasiun Kereta Api

Tarif untuk sekali tes deteksi Covid-19 dengan GeNose hanya dipatok Rp 20 ribu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Feb 2021, 16:00 WIB
TV GeNose

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan alat deteksi Covid-19 bernama GeNose C19. GeNose C19 sendiri merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose.

GeNose mampu mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas. Cara kerjanya adalah alat ini mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama embusan napas ke dalam kantong khusus.

GeNose C19 juga bisa diadu dengan alat pendeteksi Covid-19 lain. Tarif yang dipatok untuk sekali tes dengan GeNose hanya Rp 20 ribu saja. Alatnya sendiri dibanderol dengan harga mencapai Rp 62 juta.

Harga tes dengan GeNose diklaim jauh lebih murah jika dibandingkan dengan metode tes Covid-19 yang sudah digunakan di Indonesia selama ini. Penggunaannya juga lebih efektif karena satu alat GeNose bisa untuk 30 orang dalam satu jam.

Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi anak bangsa dan menekan biaya penumpang transportasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mewajibkan moda kereta api memasang GeNose mulai 5 Februari 2021.

Sebanyak 200 unit GeNose sudah dipesan untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera.

Sebelum menggunakan layanan tersebut, terdapat syarat-syarat yang perlu pelanggan kereta api ketahui agar hasilnya akurat.

"Untuk melakukan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, serta dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Senin, 1 Februari 2021.

Berikut deretan hal terkait PT KAI yang segera menggunakan alat GeNose C19 untuk deteksi Covid-19 bagi penumpangnya dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alasan Pilih GeNose untuk Deteksi Covid-19 di Stasiun

GeNose, alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan mencapai 97 persen.

GeNose akan jadi salah satu alat deteksi resmi Covid-19 di transportasi kereta api. Tahap awal akan diimplementasikan pada 5 Februari 2021, dimulai di Stasiun Senen Jakarta, dan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal alat ini. GeNose C19 sendiri merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose. Alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mampu mendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas.

Peneliti GeNose Dr. Dian K Nurputra mengatakan GeNose sudah melalui serangkaian uji tes, sehingga alat ini dinilai efektif untuk mengetahui secara dini seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

"Ini berbeda dengan alat Kesehatan lainnya kita basisnya Artificial Intelligence (AI), kita menggunakan data base untuk melatih agar lebih pintar dalam membaca data," kata Dr. Dian dalam LIVE Instagram @kemenhub151, Senin, 1 Februari 2021.

Untuk tahap pertama pihaknya melakukan uji klinis kepada 80 pasien covid-19 untuk mengetahui keakuratan dari alat GeNose. Setelah itu, dilanjutkan uji diagnostik dan uji standar BP tahap kedua kepada 2000 pasien covid-19.

"Tahap kedua uji diagnostik dan uji standar alat oleh Badan Pemeriksaan Alat, kalau tidak lulus maka tidak bisa digunakan. Setelah lulus baru diujikan ke Kementerian Kesehatan dan lulus. Kemudian tahap 3 uji klinis di populasi bebas," kata dia.

Setelah melakukan uji klinis untuk populasi bebas dan memperoleh izin edar dari Pemerintah terkait. Akhirnya GeNose bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia. Kendati begitu, untuk saat ini GeNose sifatnya masih screening.

"Jadi secara cepat GeNose bisa menemukan orang-orang yang terduga positif Covid-19. Kemudian jika diperlukan bisa dikonfirmasi dengan PCR sebagai komparatornya. Karena pemeriksaannya beda. Kalau GeNose memeriksa metabolisme, sedangkan PCR yang diperiksa partikel virusnya sendiri, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan," pungkas Dr. Dian.

 


Syarat dan Cara Kerja Pemeriksaan GeNose di Stasiun

Petugas dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Menhub akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mulai 5 Februari 2021, KAI menyediakan layanan Pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta sebagai syarat untuk naik KA Jarak Jauh.

Sebelum menggunakan layanan tersebut, terdapat syarat-syarat yang perlu pelanggan ketahui agar hasilnya akurat.

"Untuk melakukan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, serta dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Calon penumpang diharuskan mengantre dan mendaftar dengan tertib untuk selanjutnya diberikan kantong GeNose C19 setelah melakukan proses pembayaran.

Pada layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak 3 kali. Langkahnya adalah, sebanyak 2 kali di awal, ambil napas dan buang di dalam masker.

Lalu pada saat pengambilan napas ke-3, langsung embuskan ke dalam kantong hingga penuh. Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19.

Hasil pemeriksaan GeNose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar 3 menit. Pemeriksaan dilakukan 1 kali tanpa pengulangan.

Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3 x 24 jam sejak dikeluarkannya print-out. Sedangkan jika hasilnya positif, calon penumpang tidak diperbolehkan naik Kereta Api. Tiket dapat dibatalkan melalui loket khusus atau melalui WhatsApp KAI121 di 081-1121-11121 dan uang tiket akan dikembalikan penuh.

 


Mulai Digunakan di Stasiun Tugu dan Pasar Senen Mulai 5 Februari 2021

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Pasar Senen, Rabu (3/2/2021) guna meninjau Penggunaan GeNose.

Alat penyaringan (screening) Covid-19 buatan dalam negeri GeNose siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh mulai 5 Februari 2021.

Alat ini akan digunakan di dua stasiun KA yaitu Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dan Stasiun Tugu, Yogyakarta.

"Sekarang kami masih gunakan di dua stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Nanti secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya," kata Menteri Perhubunan Budi Karya Sumadi saat meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu, 3 Februari 2021.

Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan tim penemu dari UGM, alat GeNose tidak tiba-tiba diterapkan. Tetapi sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik.

"GeNose sudah mendapat izin edar dari Kemenkes dan sudah disetujui oleh Satgas Covid-19 dengan dikeluarkannya surat edaran, sehingga kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan sebagai alat penyaringan Covid-19 di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun," ujar Budi Karya.

Menurut dia, GeNose ini dapat menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh.

"Alhamdulillah uji coba berjalan baik hari ini. Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar. Saya mengapresiasi UGM yang secara cermat melakukan penelitian. Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan juga ini juga buatan Indonesia," ucap Budi Karya.

 


Besaran Biaya GeNose

GeNose C19. (Dok Kementerian Perhubungan)

Tarif uji coba pemeriksaan virus Covid-19 dengan menggunakan alat GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dibanderol Rp20.000.

"Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp 20.000," ujar Vice President Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya.

Untuk tahap awal KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta.

Joni menegaskan KAI sudah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah menghadirkan layanan transportasi kereta api yang bebas Covid-19.

Penyediaan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, KAI melakukan Sinergi BUMN dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo.

Kolaborasi dan sinergi BUMN tersebut meneruskan kerja sama yang selama ini telah terjalin baik dalam hal pelayanan rapid test antibodi dan rapid test antigen di stasiun-stasiun.

“Dengan adanya layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun akan semakin memperkuat deteksi dini OVID-19 sehingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi Kereta Api yang makin nyaman aman dan sehat," jelas Joni.


GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa

Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya