Liputan6.com, India - Seorang pria di India sempat merasa bahwa ia dan keluarganya diperas oleh kelompok peretas canggih.
Ternyata, kelompok peretas canggih itu ternyata adalah putranya sendiri yang masih berumur 11 tahun.
Advertisement
Dikutip dari Oddity Central, Kamis (4/1/21), sebuah media di India melaporkan kasus ini yang melibatkan seorang pria dari Ghaziabad bernama Rajiv Kumar yang menghubungi polisi tentang sebuah skema pemerasan, pria itu menyebut ia dan keluarganya adalah korban.
Ia melaporkan bahwa akun email-nya diretas pada 1 Januari.Saat itu juga ia ancaman dan tuntuntan berupa uang dari kelompok peretas yang menuntut hampir 200 juta atau mereka akan merilis foto-foto rahasia Kumar ke publik.
Tak berhenti situ saja, pelaku juga sampai mengancam untuk membunuh keluarganya.
Awalnya, Kumar mengabaikan email tersebut sampai ia sadar bahwa peretas tersebut mengotak-atik teleponnya dan menghubunginya ke nomor telepon rumah.
Lantaran panik, ia menghubungi polisi.
Saksikan Video di Bawah Ini:
Belajar Dari YouTube
Kasus tersebut terdaftar di bawah KUHP India yang masuk kedalam intimidasi kriminal, penghinaan terhadap wanita, dan penghinaan yang disengaja untuk memprovokasi pelanggaran perdamaian, serta bagian 66D dari UU IT India.
Saat polisi menjalani penyelidikan, mereka menemukan bahwa email pemerasan tersebut dikirim dari alamat IP yang sama dengan rumah Kumar.
India Today melaporkan bahwa setelah putra Kumar yang masih berusia 11 tahun mengaku telah melakukan hal tersebut.
Anak itu mengaku telah memeras keluarganya sendiri setelah diinterogasi oleh polisi.
Ia mengatakan bahwa ia belajar tentang cybercrime melalui video dan tutorial di YouTube dan ia pikir ia cukup pintar dalam menutupi jejaknya -- walaupun akhirnya tetap tertangkap.
Investigasi kasus ini masih berlangsung.
Reporter : Paquita Gadin
Advertisement