Menteri di Inggris Ungkap Kini Ada 4.000 Varian Virus Corona COVID-19

Saat ini ada sekitar 4.000 varian Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 di seluruh dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Feb 2021, 17:54 WIB
Seorang pria melintasi jalan kosong di Westminster, London, Inggris, Selasa, 12 Januari 2021. Inggris sedang menerapkan lockdown nasional ketiga untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19. (Victoria Jones/PA via AP)

Liputan6.com, London- Menteri Penyebaran Vaksin di Inggris, Nadhim Zahawi mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 4.000 varian Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 di seluruh dunia.

Hal itu membuat semua produsen vaksin COVID-19, termasuk Pfizer dan AstraZeneca berusaha meningkatkan kualitas vaksin mereka. 

Ribuan varian jenis Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 telah didokumentasikan saat virus tersebut bermutasi, termasuk yang disebut varian dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil yang tampaknya menyebar lebih cepat daripada yang lain.

"Sangat kecil kemungkinannya bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian di Kent atau varian lain terutama dalam hal penyakit parah dan rawat inap," kata Nadhim Zahawi kepada Sky News, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (4/2/2021). 

Dipaparkannya, bahwa "Semua produsen (vaksin), Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan lainnya sedang mencari cara bagaimana mereka dapat meningkatkan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kami siap untuk varian apa pun - saat ini ada sekitar 4.000 varian COVID-19 di seluruh dunia."

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Berikut Ini:


Upaya Meningkatkan Kualitas Vaksin

Para penumpang berjalan melalui Canary Wharf yang hampir sepi selama jam sibuk di London, Inggris, 12 Januari 2021. Inggris sedang menerapkan lockdown nasional ketiga untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19. (Victoria Jones/PA via AP)

Sementara itu, menurut British Medical Journal, walaupun ribuan varian replikasi telah muncul ketika virus bermutasi, namun hanya sedikit yang kemungkinan besar dapat mengubah virus secara besar.

"Kami memiliki industri pengurutan genom terbesar - kami memiliki sekitar 50 persen dari industri pengurutan genom dunia - dan kami menyimpan perpustakaan dari semua varian sehingga kami siap untuk merespons - baik di musim gugur atau sesudahnya - untuk tantangan apa pun agar virus dapat muncul dan menghasilkan vaksin berikutnya," jelas Nadhim Zahawi.

Virus Corona - yang dikenal oleh para ilmuwan sebagai SARS-CoV-2 - saat ini telah menelan banyak korban jiwa di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di China pada akhir 2019, menurut data dari Johns Hopkins University of Medicine.


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya