Liputan6.com, Jakarta - AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama memastikan perusahaan senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan.
Ini dimaksudkan agar berbagai kebutuhan yang diperlukan konsumen di tengah pandemi Covid-19 dapat terpenuhi. Khususnya terkait masker dan alat kesehatan (alkes).
Advertisement
"Di samping memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, Bukalapak akan terus menjalankan transaksi sesuai prosedur yang sesuai," tuturnya dalam acara "Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi", Kamis (4/2).
Dia mengatakan, Bukalapak tak segan untuk memberikan sanksi tegas bagi pelapak nakal yang terbukti menjual harga masker dan alkes di luar batas kewajaran. Salah satunya berupa ancaman sanksi takedown.
"Jadi, ada sanksi yang diberlakukan untuk menciptakan transaksi sesuai prosedur. Kalau ada (pelapak) terbukti menaikkan harga masker atau alkes dikuar kewajaran bisa di takedown," terangnya.
Maka dari itu, dia mengimbau terhadap seluruh pelapak untuk tetap mengedepankan kaidah perusahaan dalam melakukan berbagai transaksi. "Ini dmei kebaikan bersama, termasuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan," tutupnya.
Sebelumnya, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, akan memberikan sanksi tegas bagi mitranya yang terbukti menaikkan harga jual di luar batas kewajaran untuk produk masker dan hand sanitizer. Pelapak yang dilaporkan para pembeli menaikkan harga barang secara tidak wajar akan segera dihapus dari situs.
"Ya kalau naiknya sampai tinggi (masker dan hand sanitizer), kita bisa keluarkan dari platform kita (Bukalapak)," tegas nya di Gedung Sate, Bandung, Minggu (8/3).
Pihak Bukalapak telah melakukan sejumlah tindakan preventif dan tegas terhadap para mitra bisnisnya. Seperti memberikan imbauan kepada penjual untuk tidak menaikkan harga. "Seperti kita berikan himbauan, untuk jangan asal menaikan harga," imbuh dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukung UMKM, Bukalapak Pasang Tarif Layanan 0,5 Persen Termurah se-Indonesia
Bukalapak terus berupaya mendukung ketahanan bisnis UMKM domestik di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui program tarif layanan Super Seller sebesar 0,5 persen yang telah berlaku efektif di awal tahun 2021.
VP Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada mengatakan, bahwa program Super Seller sebuah nilai tarif layanan termurah yang diberikan oleh platform e-commerce di Indonesia untuk UMKM. Tujuannya membantu pelapak mendapatkan keuntungan lebih dari berjualan di platform dengan hanya menyisihkan sebagian kecil dari hasil penjualan mereka.
"Era pandemi membawa peningkatan jumlah UMKM yang go digital, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru, terutama di area ketahanan bisnis UMKM. Hal ini yang ingin kami bantu, dengan menyediakan beragam keuntungan menjadi Super Seller dengan biaya layanan hanya 0.5 persen," terangnya dalam acara "Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi" Kamis (4/2).
Kurnia menambahkan, banyak keuntungan yang bisa dinikmati oleh para pelapak yang berlangganan layanan Super Seller Bukalapak. Di antaranya kesempatan untuk menaikkan transaksi hingga 15x lipat dan lebih dipercaya dengan memasang badge Super Seller.
Selain itu, ada bonus gratis ongkir sepuasnya dan cashback voucher eksklusif. Lalu, bonus 5 persen budget promosi, hingga bisa ikutan campaign dan flash deal tanpa biaya tambahan.
Restya Naufal, salah satu pelaku usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan platform Bukalapak untuk berjualan mengungkapkan pendapatnya mengenai program anyar ini. Menurutnya, tidak dipungkiri jika pandemi Covid-19 membawa dampak yang begitu besar bagi seluruh pelaku bisnis, khususnya bagi pelaku UMKM yabg mempunyai modal terbatas.
"Dengan adanya satu tarif layanan Super Seller 0.5 persen ini, ditambah Kontes Pelapak Indonesia, kami merasa mendapatkan semangat dan motivasi ekstra untuk berdagang online karena kesempatan untuk memaksimalkan penjualan di Bukalapak semakin besar. Karenanya, kami harus semaksimal mungkin memanfaatkan potensi dari platform digital untuk menjaga kelangsungan bisnis kami," ujar dia mengakhiri.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement