Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak mengungkapkan prediksi tren yang akan muncul di 2021. Selain itu, pihaknya juga membagi kiat-kiat yang perlu dan tidak boleh dilakukan, khususnya bagi pelapak di platfom-nya.
Hal ini disampaikan saat acara 'Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM di Masa Sulit Pandemi'.
Advertisement
Mengacu pertumbuhan Bukalapak pada tahun 2020, ada dua tipe tren yang akan muncul pada 2021, yakni Emerging dan Top Search. Konteks Emerging adalah tren yang tiba-tiba muncul dan meningkat di masyarakat, contohnya adalah lonjakan pecinta sepeda pada Agustus-Oktober 2020.
AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama menuturkan tren yang terjadi selama 2020 di platform-nya.
Pada kuartal pertama, Januari hingga Maret 2020, terjadi lonjakan pembelian pada sektor kesehatan dan sembako. Pasalnya, pada Maret lalu terjadi fenomena panic buying oleh sebagian orang.
Selanjutnya, April sampai Juni 2020, permintaan aksesori gaming, hobi dan perlengkapan terkait Ramadan meningkat.
Pada Juli sampai September 2020, menyambut masa sekolah, barang seperti laptop, smartphone, dan meja belajar mengalami peningkatan karena sekolah diadakan secara daring.
Uniknya, pada saat itu, terjadi peningkatan hobi pesepeda, sehingga terjadi juga lonjakan pada sektor tersebut. Kemudian pada Oktober hingga Desember 2020, lonjakan tercatat pada sektor dekorasi rumah menyambut liburan dan hobi tanaman hias.
“Jadi, kita perlu memahai adanya pola terjadinya tren, seperti sepeda, meningkat di bulan ke tujuh,” ungkap Baskara, Kamis (4/2/2021) sore.
Baskara menyarankan, bagi pelapak perlu untuk menggunakan fitur promosi yang tersedia. Pada hal ini, adalah push dan push promoted. Hal ini diakui memengaruhi traffic dari penjualan.
“Terbukti ada peningkatan sebesar 13 kali lipat barang dilihat dan 6 kali lipat lebih besar barang ditanyakan oleh customer,” ujarnya.
Fitur BukaSend
Selain itu, Bukalapak juga menghadirkan fitur BukaSend yang menjadi agregator logistik dan kurir untuk kebituhan bisnis pelapak.
Fitur ini menawarkan ongkos kirim yang kompetitif, menjemput paket, beroperasi multiplatform, serta cashless payment.
Selain itu, ia menyarankan untuk bergabung dengan komunitas dan ikut serta dalam program pelapak.
Pelapak juga perlu untuk mengatur jadwal pengiriman serta balas pesan dari pelanggan. Ini akan memengaruhi skor lapak dan berpeluang menjadi Super Seller.
Advertisement
Hal yang Tak Boleh Dilakukan
Sementara itu, dia juga membeberkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penjual di Bukalapak. Ia menyebut pelanggaran yang terjadi di Bukalapak pada 2020 lalu mengalami peningkatan.
“Ya, mengikuti demand di marketplace digital, kami patroli secara teratur dan menangguhkan barang yang dilarang,” ungkapnya.
Hal yang dilarang antara lain adalah menjual barang terlarang dan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hal yang melanggar lainnya juga yang melanggar undang-undang serta aturan Bukalapak.
Pelanggaran yang ditemukan antara lain traksaksi fiktif, meningkatkan traffic barang menggunakan merek lain yang terkenal atau membuat lapak yang banyak sehingga mendapat keuntungan sepihak.
Ia menyebut, kemungkinan tren yang akan berlaku pada 2021 nanti di antaranya agenda yang tercatat di kalender seperti Ramadan. Sektor yang kemungkinan meningkat yakni sektor busana, makanan, serta alat kesehatan.
Terkait pemantauan alat kesehatan, Baskara menyebut pihaknya melakukan pemantauan lebih ketat.
“Kita jadi lebih ketat screening berjangka produk ini dari sisi harga dan terhadap aturan,” tutupnya.