Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengajukan sejumlah perusahaan pelat merah untuk masuk ke pasar modal pada 2021-2023.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebutkan ada 12 BUMN yang bakal melantai di bursa hingga 2023. Erick mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka menjaga transparansi dan good governance perusahaan BUMN.
Advertisement
Rencana ini lantas disikapi oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyambut baik jika ada BUMN yang akan go public.
"Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN (anak usaha/cucu) masuk ke pipeline,” kata dia kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Lebih lanjut, Nyoman menyebutkan sampai dengan hari ini ada 27 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI dengan rincian sebagai berikut:
4 Perusahaan dari sektor Basic Materials
2 Perusahaan dari sektor Industrials
3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
3 Perusahaan dari sektor Technology
2 Perusahaan dari sektor Infrastructures
1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics
1 Perusahaan dari sektor Energy
2 perusahaan yang sektor/klasifikasi masih dalam proses evaluasi
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
28 BUMN Sudah IPO
Sebagai informasi, saat ini sudah ada 28 perusahaan BUMN yang tercatat di BEI. Namun hanya 24 di antaranya yang dinilai sehat, baik secara fundamental maupun sustainability-nya.
"Ada 28 yang listing, ada 4 yang terengah-engah. Harus diperbaiki, karena jangan hanya listing tapi bersaing dan sustain," kata Erick.
Advertisement