Pekerja berada di meja kasir di toko buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Ibu Kota menyebabkan toko buku besutan Pemprov DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya sepi pengunjung dan penjualan merosot hingga 70 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pekerja merapikan susunan buku di salah satu rak JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Penerapan sekolah dari rumah serta adanya pemberlakuan PSBB untuk membatasi pergerakan warga juga menjadi faktor sepinya pengunjung JakBook. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pekerja membaca buku di sela bertugas menjaga toko JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Menurut salah satu pekerja, sebanyak 50 persen dari total buku koleksi JakBook terpaksa dikembalikan ke penerbit akibat merosotnya penjualan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pekerja memindahkan tumpukkan buku yang akan dikembalikan ke penerbit di toko buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Pandemi Covid-19 yang masih mewabah menyebabkan toko buku besutan Pemprov DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya sepi pengunjung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi pengunjung di toko buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Penerapan sekolah dari rumah serta adanya pemberlakuan PSBB untuk membatasi pergerakan warga juga menjadi faktor sepinya pengunjung JakBook. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pekerja merapikan susunan buku di salah satu rak JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Pandemi Covid-19 yang masih mewabah menyebabkan toko buku besutan Pemprov DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya sepi pengunjung dan penjualan merosot hingga 70 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi pengunjung di toko buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Penerapan sekolah dari rumah serta adanya pemberlakuan PSBB untuk membatasi pergerakan warga juga menjadi faktor sepinya pengunjung JakBook. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi pengunjung di toko buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Menurut salah satu pekerja, sebanyak 50 persen dari total buku koleksi JakBook terpaksa dikembalikan ke penerbit akibat merosotnya penjualan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)