Liputan6.com, Jakarta - COVID-19 memaksa pasangan asal Illinois, Amerika Serikat yang telah menikah selama 63 tahun terpisah untuk sementara waktu. Baik sang suami, Frank Marinez, maupun istrinya, Mansako "Terry" Martinez, sama-sama mesti menjalani perawatan sebagai kelompok rentan penderita virus corona baru.
Sejenak mengobati rindu, melansir laman CNN, Kamis, 4 Februari 2021, pihak rumah sakit tempat mereka dirawat, St. Elizabeth di O'Fallon, Illinois pun mengatur kencan makan malam untuk keduanya. Ini tetap dilakukan terlepas dari fakta para tenaga kesehatan hampir kewalahan menangani banyaknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Pembengkakan" kasus memang tengah terjadi. Hingga Selasa, 2 Februari 2021, 92.880 orang dirawat di rumah sakit karena virus corona baru di Amerika Serikat, menurut Proyek Pelacakan Covid setempat.
Baca Juga
Advertisement
Angka itu telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, tapi staf rumah sakit terbatas, dan banyak pasien belum diizinkan untuk dikunjungi.
"Rekan-rekan di Rumah Sakit HSHS St. Elizabeth telah melihat secara langsung bagaimana tindakan pencegahan keselamatan dan pedoman pengunjung telah memengaruhi pasien sepanjang tahun ini selama pandemi," kata pihak rumah sakit sembari membagikan foto pasangan tersebut.
Jadi, ketika seorang anggota keluarga menyebut bahwa veteran Perang Dunia II, Korea, dan Vietnam, serta istrinya tak dapat dipisahkan dan bergantung satu sama lain, perawat mereka menemukan cara untuk menyatukan pasangan pasien COVID-19 ini, KMOV melaporkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Momen Biasa yang Terasa Spesial
Perawat Hannah Schlemer dan Kim Presson pun memberi kejutan dengan mempersiapkan "kencan makan malam" sehingga pasangan ini dapat bertemu, berpegangan tangan, dan makan malam bersama.
Aktivitas yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun ini terasa begitu istimewa, terutama di momen-momen seperti sekarang. Terlebih, kendati grafiknya mulai menurun, transmisi virus masih berada dalam tahap mengkhawatirkan.
Menurut data worldometers, sampai Kamis, 4 Februari, Negeri Paman Sam mencatatkan 27.150.457 kasus dengan 461.930 kematian. Di sisi lain, Amerika Serikat sebenarnya telah memulai proses vaksinasi sejak 14 Desember 2020 lalu.
Kendati, cara kerja vaksin tak dapat dilihat secara instan. Berdasarkan laporan USA Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh seseorang untuk membangun kekebalan setelah divaksinasi.
Advertisement