Liputan6.com, Jakarta Pertengahan Januari 2021, penggemar Si Juki menerima kabar baik. Pasalnya, serial Si Juki Anak Kosan yang hadir dalam 13 episode, mengudara di platform Disney+ Hotstar mulai 29 Januari 2021.
Produser Falcon Pictures, Frederica, menjelaskan, pihaknya bangga karena serial kartun lokal dihormati dan diapresiasi oleh perusahaan animasi nomor satu di dunia, Walt Disney.
Baca Juga
Advertisement
“Mudah-mudahan, lewat serial yang disutradarai Faza Meonk ini, penggemar Si Juki terhibur. Sekuel filmnya tetap kami jadwalkan tayang di bioskop,” terang Frederica ketika dihubungi Showbiz Liputan6.com via ponsel, baru-baru ini.
Mengundang Tawa
Terpisah, kreator Si Juki, Faza Meonk memberi bocoran terkait serial Si Juki Anak Kosan. Ia menyebut serial ini menyajikan kisah berbeda di setiap episode dengan cerita khas Si Juki.
“Absurd dan mengundang tawa. Cerita yang disajikan Si Juki Anak Kosan berbeda dengan cerita Si Juki The Movie. Ia fokus ke kehidupan Si Juki semasa kuliah, lengkap dengan suka dan dukanya,” ia membeberkan.
Advertisement
Tak Jarang Jadi Absurd
Dalam serial ini, Si Juki berstatus mahasiswa yang aktif belajar dan berorganisasi. Juki menyebut dirinya mahasiswa anti-mainstream yang ingin berprestasi tapi juga melek terhadap hal-hal baru yang seru.
“Hari-harinya tak jarang jadi absurd. Di sini, Si Juki didukung tingkah konyol teman-teman seperjuangan yakni, Joko, Tomi Tompel, dan Soni,” urai Faza lewat siaran pers yang kami terima pekan ini.
Bisa Ditonton Acak
Lebih lanjut Faza menyebut permasalahan Si Juki dalam serial 13 episode ini relevan dengan kehidupan mahasiswa di kota besar. Ia menjadi potret sosial yang menyentil sekaligus menghibur.
“Cerita setiap episode Si Juki Anak Kosan tak punya kaitan, sehingga penggemar bisa menonton secara acak. Episode pertama misalnya, berfokus pada masalah yang dihadapi Juki di kampus,” Faza mengulas.
Advertisement
Beda dari Komik dan Film
Episode kedua, Juki dan kawan-kawan memicu kekacauan di sekitar kos ketika menemukan fitur khusus di ponsel. Diharapkan, masalah yang berwarna memperkaya referensi penonton.
“Cerita Si Juki Anak Kosan berbeda dari komik atau film. Hanya beberapa kisah komik yang diadaptasi ke dalam serialnya,” terang Faza. Ini jadi obat kangen bagi penggemar Si Juki.