Gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Banyumas dan Banjarnegara Kekeh Tak Tutup Pasar

Bupati Banyumas dan Banjarnegara menyatakan tak akan menutup pasar dalam gerakan 'Jateng di Rumah Saja', dua hari, Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2021, 06:30 WIB
Pedagang cabai dan sayuran di pasar tradisional Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak akan menutup pasar saat melaksanakan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari 2021, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

"Jadi yang pertama adalah kami membuat harus ada kemanfaatan terhadap pemutusan penyebaran COVID-19 ini. Tetapi ekonomi itu jangan sampai menjadi tidak bergerak sama sekali, terutama di level orang-orang kecil," katanya di Pendopo Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, di sela rapat persiapan pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja untuk tingkat Kabupaten Banyumas, dikutip Antara.

Rapat tersebut juga membahas sejumlah ketentuan yang akan diberlakukan di Banyumas dengan mengacu pada Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah, yang di dalamnya mengatur kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Menurut Bupati, dalam surat edaran tersebut banyak ketentuan yang diatur, salah satunya penutupan kegiatan kemasyarakatan di antaranya mewajibkan mal dan pusat-pusat perbelanjaan saat pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.

"Pasar tidak tutup tetapi dikendalikan. Artinya, kapasitasnya itu, keluar-masuknya orang di dalam pasar jangan sampai 'umpel-umpelan' (berdesakan, red.). Nanti dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang akan mengatur, setiap pasar akan dijaga, kalau perlu masuknya bergantian," katanya.

Ia mengatakan Pemkab Banyumas pada Kamis (4/2) dan Jumat (5/2) akan mengerahkan sekitar 50 mobil untuk menyosialisasikan rencana pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja kepada masyarakat termasuk menginformasikan tentang bahaya COVID-19 beserta upaya pencegahannya.

Kendati demikian, dia mengakui Gerakan Jateng di Rumah Saja tidak bisa menjadikan wilayah Banyumas sepi secara keseluruhan.

"Kita tidak mungkin 100 persen seperti itu (sepi, red.). Seperti pasar, kalau seluruh pasar kami tutup, nanti orang-orang belanjanya ke mana, makanya kami kendalikan saja," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang pedagang sayuran di wilayah Purwokerto Utara, Ningsih mengaku khawatir jika pasar ditutup selama pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.

"Kalau pasar ditutup, nanti saya harus kulakan di mana? Kan tidak mungkin membeli sayuran dalam jumlah banyak pada Jumat untuk dijual selama tiga hari ke depan. Yang ada sayurannya busuk dan tidak laku dijual," katanya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Banjarnegara juga Tak Tutup Pasar

Sama seperti Kabupaten Banyumas, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah akan mengizinkan pasar untuk tetap buka selama pelaksanaan Gerakan "Jateng di Rumah Saja" pada 6-7 Februari 2021 dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Pasar diizinkan untuk tetap buka selama mematuhi protokol kesehatan yang ketat," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Banjarnegara, Kamis, dikutip Antara.

Bupati mengatakan pihaknya mendukung Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II melalui Gerakan "Jateng di Rumah Saja" pada 6-7 Februari 2021.

"Namun demikian pasar diizinkan tetap buka guna menggerakkan perekonomian rakyat dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Dengan demikian kami mendukung gerakan di rumah saja dengan memanfaatkan kearifan lokal. Jadi yang ingin buka toko silakan, yang tidak buka juga silakan," katanya.

Namun bupati mengingatkan warga untuk tetap disiplin pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

Bupati juga mengajak seluruh aparat untuk meningkatkan sosialisasi mengenai protokol kesehatan kepada seluruh masyarakat di wilayah setempat.

Kendati demikian, bupati juga meminta aparat untuk bijak dalam menerapkan aturan dan dapat melayani masyarakat dengan cara persuasif.

"Tentu harus dengan cara persuasif, karena banyak sekali masyarakat yang kehilangan mata pencaharian selama pandemi. Mari kita saling bahu-membahu untuk menanggulangi pandemi ini," katanya.

Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya Gubernur Ganjar Pranowo memastikan seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah mendukung gerakan "Jateng di Rumah Saja" untuk mengurangi jumlah kasus COVID-19.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam melaksanakan gerakan "Jateng di Rumah Saja" yang bakal dilaksanakan pada 6-7 Februari 2021 atau akhir pekan ini.

Orang nomor satu di Jateng itu juga mengimbau masyarakat untuk menunda seluruh kegiatan yang sudah direncanakan pada akhir pekan nanti agar pelaksanaan Gerakan "Jateng di Rumah Saja" bisa berjalan dengan baik.

Melalui surat edaran, Ganjar juga akan meminta restoran, tempat wisata hingga pasar untuk tutup selama dua hari tersebut, namun pelayanan umum, seperti kesehatan dan transportasi publik tetap beraktivitas dengan pengetatan protokol kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya