Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 8 hingga 12 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang siap menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) hingga 2023. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga transparansi dan good governance BUMN.
Melihat hal tersebut, Pengamat Pasar Modal MNC Asset Manajemen Edwin Sebayang mengatakan, terdapat beberapa keuntungan saat perusahaan termasuk BUMN memilih melepas sahamnya ke publik.
"Pertama itu pasti akan meningkatkan market cap dan likuiditas bagi bursa efek itu sendiri," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga akan semakin menarik karena terdapat beberapa pemain baru. Hal ini diyakini mampu menarik minat investor asing untuk semakin melirik bursa saham Tanah Air.
"Ketiga, pemerintah mendapatkan dana dari IPO BUMN tersebut. Keempat, perusahaan BUMN yang dilepas tersebut akan meningkat kredibilitasnya, sehingga bisa mencari pendanaan yang lebih murah di market dibandingkan pemerintah harus memberikan suntikan terus kepada perusahaan terkait," ujar Edwin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Menarik Investor Lokal
Kelima, Edwin menilai, hadirnya BUMN di pasar modal juga akan menarik investor lokal untuk berinvestasi. Terlebih bila kinerja fundamental yang ditawarkan sangat baik.
"Semakin banyak pilihan juga bagi investor indonesia untuk membeli saham. Tapi semuanya tergantung lagi dari sektor mana BUMN itu berasal. Kalau bisa sektor yang belum ada saat ini. Pasti sangat menarik," tuturnya.
Advertisement