3 Mata-Mata Mengaku Jurnalis Asal China Didepak Pulang Oleh Inggris

Tiga petugas intelijen untuk Kementerian Keamanan Negara China mengaku bekerja untuk tiga agen media di Inggris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Feb 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, London - Pada 2020 lalu Inggris mengusir tiga mata-mata China yang berada di negara itu dengan visa jurnalisme, demikian menurut laporan oleh surat kabar The Telegraph pada Kamis, 4 Februari.

Dalam laporan tersebut, yang mengutip sumber pemerintah Inggris, mengatakan bahwa tiga petugas intelijen untuk Kementerian Keamanan Negara China mengaku bekerja untuk tiga agen media China yang berbeda.

"Identitas asli mereka ditemukan oleh MI5 dan sejak itu mereka dipaksa untuk kembali ke China," kata laporan itu, demikian dikutip dari laman straitstimes, Jumat (5/1/2021).

Pada Kamis (4/2) regulator media Inggris juga dilaporkan mencabut lisensi TV China setelah menyimpulkan bahwa Partai Komunis China memiliki tanggung jawab editorial tertinggi untuk saluran tersebut.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Pencabutan Izin Media China di Inggris

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Dikutip dari laman AP, regulator Inggris mencabut lisensi siaran nasional saluran TV pemerintah China, setelah penyelidikan menyebutkan kurangnya pengendalian editorial dan adanya tautan ke Partai Komunis yang berkuasa di China.

Pengawas komunikasi, Ofcom, mengatakan pihaknya telah mencabut lisensi Inggris untuk China Global Television Network, atau CGTN, saluran berita satelit internasional berbahasa Inggris.

CGTN telah tersedia di TV berbayar dan gratis di Inggris Raya.

Namun pihak CGTN tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, regulator mulai memeriksa stasiun tersebut setelah menerima pengaduan dari kelompok hak asasi manusia, Safeguard Defenders, dan menyerukan penyelidikan atas kepemilikannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya