Walhi Sebut 1,012 Juta Hektare Lahan di Sumsel Terbakar dalam 5 Tahun

Walhi Sumatera Selatan mencatat, dalam kurun waktu lima tahun (2015-2020) paling tidak ada 1,012 juta hektare lahan terbakar di wilayah itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2021, 13:01 WIB
APP Sinar Mas menyiapkan Regu Pemadan Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan mencatat, dalam kurun waktu lima tahun (2015-2020) paling tidak ada 1,012 juta hektare lahan terbakar di wilayah itu. Kebakaran dipengaruhi faktor kekeringan musim kemarau dan ulah manusia.

"Lahan yang terbakar itu terdiri atas kawasan hutan, lahan gambut, lahan perkebunan baik milik masyarakat maupun perusahaan," kata Manager Kampanye Walhi Sumsel, Puspita Indah Sari, Jumat (5/2/2021).

Lahan yang mengalami kebakaran tersebut, berdasarkan pemantauan di lapangan, sebagian terjadi berulang.

Berdasarkan fakta lapangan tersebut, pihaknya mengajak masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak perusahaan yang berada di kawasan rawan terbakar untuk melakukan tindakan pencegahan yang lebih baik agar pada musim kemarau ke depannya bisa dihindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Permasalahan karhutla di provinsi ini sudah seharusnya diatasi secara serius dengan melakukan tindakan yang bisa mengatasi akar masalah bukan tindakan standar yang dilakukan selama ini seperti pembasahan dari darat dan udara ternasuk melakukan modifikasi cuaca/hujan buatan.

Jika akar permasalahan yang dapat memicu terjadinya karhutla tidak diatasi dengan baik, kebakaran hutan dan lahan akan selalu terjadi pada musim kemarau dengan luasan yang lebih besar, katanya.

Dia menjelaskan, salah satu akar permasalahan yang dapat memicu terjadinya karhutla pada setiap musim kemarau, tidak dikelola dan dimanfaatkannya dengan baik lahan gambut.

"Lahan gambut yang tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, pada musim kemarau akan mengalami kekeringan dan mudah terbakar, kemudian pada musim hujan tergenang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi serta gagal panen," kata Puspita. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya