Terpantau Merosot, Saham Widodo Makmur Unggas Masuk ARB

PT Widodo Makmur Unggas Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Feb 2021, 14:43 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) terpantau menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) pada level 264, anjlok 6,38 persen pada perdagangan saham Jumat (5/2/2021).

Sebelumnya, WMUU resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia Selasa, 2 Februari 2021. Perseroan menjadi emiten ke-6 pada 2021 dan dicatatkan di papan utama bursa. WMUU melepas sebanyak 15 persen saham ke publik, diturunkan dari sebelumnya sebesar 35 persen.

Saat debut melantai di bursa, saham WMUU terpantau naik sebesar 34,44 persen ke level 242 dan mencapai Auto Reject Atas (ARA) karena mencatatkan kenaikan 35 persen dalam sehari dengan volume perdagangan mencapai 10,14 juta lot. 

Pada hari berikutnya, saham WMUU kembali menyentuh level ARA dengan kenaikan 24,79 persen ke level Rp 302, dengan volume yang terjaga tetap tinggi 8,6 juta lot. 

Namun, pada hari ketiga perdagangan saham WMUU tiba-tiba anjlok bahkan terpaksa ditutup di level ARB , atau terkontraksi 6,38 persen ke level  282, setelah sempat dibuka pada level Rp 372. 

Pada perdagangan hari ini, WMUU masih melanjutkan koreksinya di level ARB dengan volum perdagangan hanya 185 ribu lot saja, bahkan antrian penjualan di harga ARB mencapai 1,8 juta lot.

Auto rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum suatu kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Sistem bursa akan menolak order jual dan beli yang masuk secara otomatis jika harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang telah ditetapkan Bursa Efek Indonesia.

Kalau auto rejection bawah (ARB) terjadi ketika harga saham turun secara signifikan. Batasan auto rejection yang berlaku sejak pandemi adalah sebesar 7 persen.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Widodo Makmur Unggas Mulai Ekspor

Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk, perusahaan bergerak di sektor perunggasan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021 dengan kode emiten WMUU. Usai menjalankan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada pertengahan tahun ini.

Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tri Mahawijaya Herlambang, menyatakan Perseroan akan merealisasikan rencana ekspor ke negara tetangga pada 2021. Apalagi kelengkapan dokumen dan fasilitas produksi yang telah dibangun berstandar dan bersertifikat internasional. 

"Paling tidak di kuartal II atau III, kita sudah mulai ekspor ke negara tetangga," kata dia, Rabu, 3 Januari 2021.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk Tumiyana mengatakan, perseroan akan tetap on the track untuk merealisasikan target kinerja pada 2021 dengan revisi target belanja modal atau capital expendicture (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun. 

"Capex on progress, pendapatan masih dalam posisi tidak akan dikoreksi,” kata Tumiyana. 

Dia menuturkan, penggunaan dana capex masih sesuai rencana untuk memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya