Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat (AS) telah menyatakan keprihatinannya atas kudeta militer di Myanmar kepada duta besar Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Washington.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengungkapkan "keprihatinan mendalam" dari Presiden Joe Biden atas kudeta yang terjadi di Myanmar dalam panggilan telepon dengan duta besar pada Rabu malam. Demikian seperti melansir Channel News Asia, Jumat (5/2/2021).
Advertisement
Dalam seruan itu, Sullivan juga menyatakan penghargaan atas "perhatian negara-negara ASEAN terhadap krisis ini", dan pentingnya dukungan regional untuk "pemulihan segera demokrasi Burma".
ASEAN, di mana Myanmar menjadi anggotanya, awal pekan ini mengatakan telah mengamati perkembangan di sana dengan cermat.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Tanggapan ASEAN
Pada bagiannya, ketua ASEAN saat ini yakni Brunei, pada hari Senin menyerukan dialog antar pihak, rekonsiliasi dan "kembali ke keadaan normal".
Dalam pernyataan ketua ASEAN, Brunei mengatakan: "Kami mendorong upaya dialog, rekonsiliasi dan kembali ke keadaan normal sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyat Myanmar."
"Kami tegaskan kembali bahwa stabilitas politik di Negara Anggota ASEAN sangat penting untuk mencapai Komunitas ASEAN yang damai, stabil, dan sejahtera."
Advertisement