Liputan6.com, Palu - Menyusul wacana vaksinasi mandiri, Dinas Kesehatan dan perusahaan di Sulteng mulai menyiapkan langkah sambil menunggu keputusan resmi Kementerian Kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi wacana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tersebut, pihak Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah mengaku telah mulai menginformasikan ke perusahaan-perusahaan di Sulteng agar bersiap sambil menunggu keputusan disetujui atau tidaknya wacana itu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulteng, dr Jumriani Yunus mengungkapkan bahwa salah satu poin penting vaksinasi mandiri kolektif itu adalah kesiapan perusahaan membeli sendiri vaksin untuk tenaga kerjanya.
"Seperti PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sudah kami informasikan, karena mereka punya karyawan ribuan," dr Jumriani menuturkan saat memantau vaksinasi perdana di Kantor Bupati Sigi, Rabu (3/2/2021).
Dihubungi secara terpisah, Koordinator Komunikasi dan Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan, menyatakan kesiapan perusahaan pengolahan biji nikel itu jika wacana vaksinasi mandiri oleh swasta disetujui pemerintah.
Saat ini, kata Dedy, pengelola kawasan industri yang berbasis di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah itu bahkan sedang membuat skenario vaksinasi karyawannya dengan memperhitungkan pola kerja setiap bagian di perusahaan tersebut. Perencanaan disebut penting juga lantaran jumlah pekerja di kawasan yang menaungi 21 perusahaan itu mencapai lebih dari 40 ribu orang.
"Kami siap apa pun keputusan dan regulasi dari pemerintah. Perencanaan kami buat agar waktu vaksinasi nantinya tidak mengganggu operasional dan produktivitas perusahaan," kata Dedy melalui telepon saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (4/2/2021).
Sejak diwacanakan pada akhir Januari lalu, Kementerian Kesehatan sendiri masih mengkaji skema vaksinasi Covid-19 mandiri yang ditujukan untuk para pengusaha. Pembahasan terus didiskusikan demi mencapai keputusan yang matang.
