Liputan6.com, Jakarta Sebagian masyarakat Indonesia terutama warga Jawa Barat sudah tidak asing lagi dengan oncom. Makanan hasil fermentasi ini cukup digemari terlebih jika diolah dengan bahan lainnya seperti ikan teri dan nasi.
Dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen mengatakan bahwa oncom adalah makanan sehat. Per 100 gr oncom, terdapat protein 13 gr, Kalsium (Ca) : 96 mg, Fosfor (P) : 115 mg, dan Besi (Fe) : 27.0 mg.
Advertisement
Ia menambahkan, kandungan-kandungan tersebut terdapat di dalam oncom yang terbuat dari kedelai asli dengan kualitas yang baik.
Sebaliknya, berbagai kandungan sehat dalam oncom itu tidak dapat ditemukan jika oncom terbuat dari ampas, bukan kedelai.
“Menjadi tidak sehat jika oncomnya berasal dari ampas, bukan kedelai. Atau oncom terkontaminasi jamur lain yang sifatnya patogen,” ujar Tan kepada Liputan6.com, melalui pesan singkat, Jumat (5/2/2021).
Simak Video Berikut Ini
Perbedaan Oncom dengan Tempe
Sama-sama melalui proses fermentasi, oncom berbeda dengan tempe. Perbedaan keduanya terletak dari jenis jamur yang tumbuh pada kedua makanan tersebut.
“Beda oncom dan tempe terletak dari jenis jamurnya. Jamur oncom jenis neurospora dan tempe jenis Rhizopus,” kata Tan.
Kandungan kedua makanan ini pun berbeda, 100 gr tempe mengandung protein 14 gr, Kalsium (Ca) : 517 mg, Fosfor (P) : 202 mg, dan Besi (Fe) : 4 mg.
“Sebagai catatan, besi pada protein nabati sifatnya non heme. Jadi, kemampuan diserap dan digunakan tubuh sangat kecil dibanding besi berjenis heme yang ada dalam protein hewani.
Ia menambahkan, oncom biasanya dibuat pepes dengan campuran teri basah. Makanan ini sangat bergizi, katanya.
“Bisa juga dibuat sebagai campuran menu ‘toge goreng’ oleh orang Bogor, sebetulnya tidak digoreng, tapi dioseng dengan air,” tutupnya.
Advertisement