Cegah Klaster Keluarga, Kemenkes Minta Manfaatkan Libur Imlek dengan Bijak

Cegah klaster keluarga, Kemenkes minta masyarakat manfaatkan libur Imlek dengan bijak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Feb 2021, 06:00 WIB
Pekerja melepaskan burung jelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Da Bo Gong atau Wihara Bahtera Bhakti, Ancol, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Untuk diketahui, Klenteng Ancol ini tidak mengadakan ibadah malam Imlek guna mencegah kerumunan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Demi mencegah klaster keluarga, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk manfaatkan libur panjang Imlek tahun 2021 pekan depan dengan bijak. Hal ini mengingat pascalibur panjang terjadi tren peningkatan kasus COVID-19 secara nasional.

"Setiap kali setelah liburan, kita akan melihat tren lonjakan kasus COVID-19. Data juga menunjukkan lonjakan tertinggi dipicu oleh klaster keluarga," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat memberikan Keterangan Pers Antisipasi Libur Panjang, Jumat, 5 Februari 2021.

"Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan libur nasional Imlek tahun ini dengan bijak dan mematuhi imbauan-imbauan pemerintah. Sebab kita sedang bersama-sama berupaya keras mengatasi pandemi COVID-19 dengan menekan laju penularan virus Corona.

Nadia turut mengajak masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan sekaligus membatasi pergerakan (mobilitas).

"Kami juga mengajak masyarakat, mari sama-sama kita mengatasi penularan virus Corona dengan cara menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, termasuk menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas sendiri," ajaknya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Rayakan Imlek dengan Saling Menjaga dari Ancaman COVID-19

Pekerja merapikan lilin untuk perayaan Tahun Baru Imlek di Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Pandemi COVID-19 tahun ini berdampak pada permintaan lilin Imlek yang biasanya ditulisi doa dan harapan dalam bahasa Mandarin tidak seramai tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bagi masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek dapat dilakukan dengan cara sederhana, tanpa harus berkumpul-kumpul. Sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemanfaatan digital, seperti mengirimkan angpao lewat transfer dan pertunjukkan barongsai secara digital dapat dilakukan.

"Tentunya, perayaan Imlek tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena kita saat ini dalam situasi pandemi COVID-19," Nadia melanjutkan.

Pemerintah meminta masyarakat agar menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek pada 12 Februari 2021 dengan cara-cara yang lebih sederhana dan tidak akan mengurangi makna dari perayaan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah mengajak umat Konghucu untuk melakukan upaya menekan laju penularan virus Corona.

"Cara baru merayakan Imlek bisa dilakukan dengan tidak menghilangkan tradisi, namun juga tetap terapkan protokol kesehatan. Perayaan Imlek harus kita jalani dengan saling menjaga saudara lainnya dari ancaman penularan COVID-19," imbuh Nadia.


Infografis 4 Poin Utama Cegah Klaster Keluarga

Infografis 4 Poin Utama Cegah Klaster Keluarga. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya