Liputan6.com, Sikka - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan beberapa ruas jalan di Kabupaten Sikka rusak parah.
Hampir semua tempat di Kabupaten Sikka terkena dampak banjir dan tanah longsor, serta angin kencang yang menerjang rumah-rumah penduduk.
Pada Jumat (5/2/2021), terjadi longsor batu besar yang menutup badan jalan poros Kecamatan ruas jalan Bola Hale, tepatnya di Watu Lagar, dusun Hamar Desa Wolonterang, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka.
Baca Juga
Advertisement
Longsor batu besar ini juga menutup akses jalan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bola, Kecamatan Doreng, dan Kecamatan Mapitara yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sikka, NTT.
Tampak sebuah batu besar yang terguling dari atas tebing dan tertahan di badan jalan menyebabkan jalan tersebut tidak bisa dilalui satu kendaraan pun.
Akibatnya, akses jalan menuju ketiga kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Sikka itu lumpuh total.
Beberapa warga desa Wolonterang terlihat bahu-membahu membersihkan beberapa material longsor agar jalan kembali bisa dilewati oleh para pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Salah seorang warga desa Wolonterang, Yosefian Karmadi, yang sekaligus ketua RT 08/ RW 04 saat ditemui Liputan6.com, Jumat (5/2/2021) siang mengatakan, longsor terjadi pada Jumat, 5 Februari 2021 pukul 03.00 Wita.
Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah kabupaten untuk mengatasi kondisi longsor yang menyebabkan akses jalan terputus.
"Batu besar ini harus dikerjakan dengan menggunakan bantuan alat berat untuk memindahkannya," ungkapnya.
Ia berharap kepada pemerintah kabupaten dalam hal ini dinas terkait agar segera mengatasi kondisi longsor ini.
Sementara, Babinsa Desa Wolon Terang, Koptu Yoseph Win Benny, mengatakan longsor batu besar ini menyebabkan akses jalan menuju 3 wilayah kecamatan yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sikka lumpuh total. Hal ini dikarenakan batu besar ini memenuhi seluruh badan jalan, sehingga menghalangi akses jalan.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini masyarakat Desa Wolonterang, telah bergotong royong untuk membuka akses jalan setapak agar bisa dilewati kendaraan roda dua dan warga.
Menurutnya, untuk memindakan batu besar ini perlu bantuan alat berat (ekskavator), kalau menggunakan tenaga manusia pasti tidak akan bisa selesai pada hari ini.
"Bersama warga, kami sudah gotong royong untuk buka akses jalan setapak dan pindahkan batu berukuran lebih kecil. Sedangkan, batu besar yang tutup badan jalan ini, tidak bisa dipindahkan secara manual. Perlu dukungan alat berat dari Pemerintah Kabupaten Sikka," dia memungkasi.
Simak Juga Video Pilihan Berikut:
Advertisement