Christopher Plummer Meninggal Dunia, Ini 6 Rekam Jejak Bintang Film The Sound of Music yang Fenomenal

Christopher Plummer meninggal dunia. Kabar bintang film The Sound of Music tutup usia dibahas warganet Jumat (5/2/2021) malam waktu Indonesia.

oleh Wayan Diananto diperbarui 06 Feb 2021, 12:00 WIB
Christopher Plummer. (Foto: Dok. Focus Features/ IMDb)

Liputan6.com, Jakarta Meninggal dunia di usia 91 tahun dalam damai di kediamannnya di kawasan Connecticut, AS, aktor Christopher Plummer mewariskan sejumlah peran ikonis untuk generasi berikutnya.

Salah satu yang legendaris, The Sound of Music dengan pencapaian 5 Piala Oscar termasuk Film Terbaik. Sejak debut akting pada 1953, sang aktor membintangi 217 film, serial, dan FTV.

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Mengenang Christopher Plummer, laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 akting terbaik seniman yang bertahan di Hollywood selama tujuh dekade. Selamat menyimak.


1. The Sound of Music (1965)

Christopher Plummer dalam The Sound of Music. (Foto: Dok. 20th Century Fox/ IMDb)

Abadi dan tak akan terulang lagi. Itulah kesan pertama menyaksikan karya klasik sineas Robert Wise ini. Dalam The Sound of Music, Plummer memerankan tokoh Von Trapp yang terampil main gitar.

Golden scene film ini saat Von Trapp melantun “Edelweis.” Rasanya sulit untuk tak meneteskan air mata melihat penghayatan tingkat dewa yang dipersembahkan Christopher Plummer.


2. Triple Cross (1966)

Poster film Triple Cross. (Foto: Dok. Warner Bros./ IMDb)

Melesat bersama film musikal tak membuat aktor kelahiran Kanada, 13 Desember 1929, ini terlena di zona nyaman. Bersama sineas Terence Young, ia menyeberang ke genre aksi.

Triple Cross menempatkan Christopher Plummer sebagai pemeran utama. Ia menghidupkan kriminal Eddie Chapman, agen ganda yang menghamba pada Jerman dan Inggris di era perang dunia kedua. Kisah nyata ini menjelma film aksi terbaik di eranya.


3. The Last Station (2009)

Poster film The Last Station. (Foto: Dok. Sony Pictures Classic/ IMDb)

Julukan tua-tua keladi dalam konteks positif layak disematkan pada Christopher Plummer. Di usia senja ia justru menjadi “kesayangan” komite Academy Awards. Nominasi Oscar pertama diraihnya lewat The Last Station.

Daya tarik utama film ini terletak pada dua bintang veteran, Plummer dan Helen Mirren. “Performa spektakuler, bagi penyuka akting yang tak berlebihan, nikmatilah performa ini di tangan mereka,” sanjung kritikus Kenneth Turan yang menulis untuk Los Angeles Times.


4. Beginners (2010)

Christopher Plummer dalam Beginners. (Foto: Dok. Focus Features/ IMDb)

Salah satu peran kontroversial yang dieksekusi Plummer dengan brilian ada dalam Beginners, yang menempatkannya sebagai Hal Fields, ayah Oliver (Ewan McGregor). Tak lama setelah istri wafat, Hal mengaku bahwa dia gay.

Performa natural Plummer menyelamatkan Beginners dari cacian kritikus. Ia menang Pemeran Pendukung Pria Terbaik Golden Globes, SAG Awards, BAFTA, dan Oscars. Menang Oscar di usia 88 tahun, menjadikannya aktor tertua peraih Oscar dalam sejarah.


5. All the Money in the World (2017)

All The Money in the World. (Foto: Dok. TriStar Pictures/ IMDb)

Kevin Spacey mundur dari proyek All the Money in the World usai tersandung isu pelecehan seksual. Perannya sebagai J. Paul Getty lantas digantikan Plummer. Aktor sepuh ini syuting ulang di bawah arahan sineas Ridley Scott.

Sebuah pilihan yang tak pernah disesali Ridley mengingat energi yang ditransfer Plummer melampaui harapan. Ia beroleh nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Oscars 2018. Plummer menjadi nomine tertua di kategori akting dalam sejarah.


6. Knives Out

Christopher Plummer sebagai Harlan dalam Knives Out. (Foto: Dok. IMDb/ LIonsgate)

Ada tipe peran yang bisa dimainkan aktor manapun tapi tidak dengan Harlan Thrombey. Tokoh dalam dunia Knives Out ini ditakdirkan untuk Plummer seorang. Ekspresinya di awal film adalah pintu gerbang yang mengantar penonton memasuki labirin kejahatan.

Diadu dengan mega bintang Chris Evans, Daniel Craig, hingga Ana de Armas, performa Plummer sama sekali tidak kebanting. Ia jadi poros kisah sekaligus jembatan yang menghubungkan aktor lintasgenerasi. Tak banyak aktor sepuh yang mampu melakukan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya