Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyatakan siap menyikat siapapun yang melindungi tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asabri. Burhanuddin memastikan siap menjerat pihak yang berani melindungi Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat dan tersangka lainnya dalam kasus ini.
Dia menyebut, jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung) tak akan pandang bulu menegakkan hukum dan menjalankan aturan perundang-undangan dalam penyidikan dugaan megakorupsi Asabri.
Advertisement
"Enggak ada, siapa pun, ada yang kuat, tidak ada orang kuat, yang back up Benny Tjokro, kita sikat. Insyaallah, saya menjalankan peraturan perundangan, enggam ada lah, kuat enggak kuat, kami aman-aman saja. Pelaksanaan tugas baik-baik saja kok selama ini. Insyaallah tidak ada masalah," ujar Burhannudin dalam keterangannya, Sabtu (6/2/2021).
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Burhanuddin memastikan jumlah tersangka kasus Asabri akan terus bertambah. Kejagung juga akan menyasar pihak-pihak yang menyembunyikan harta para pelaku di dalam maupun di luar negeri.
"Insyaallah pasti bertambah, saya pastikan itu, tidak akan berhenti di sini. Terutama yang berusaha menyembunyikan harta para pelaku, mau saya sasar kemana pun, saya sikat, biar siapa pun," kata dia.
Burhanuddin menjelaskan Benny Tjokro dan Heru Hidayat merupakan otak dan pelaku utama dalam kasus korupsi Asabri. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.
Modus keduanya dalam mengeruk uang negara tidak jauh berbeda. Keduanya dikenal sebagai orang kuat sebagai pemain saham. Burhanuddin mengaku, pasca-penangkapan dan penetapan keduanya menjadi tersangka, dirinya sempat mendapat pujian dari para pemain saham lantaran dianggap berani menjerat keduanya.
"Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, sudah jagoannya di situ. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka (para pemain saham) kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembalian Aset Negara
Burhannudin menegaskan penyidikan Asabri tidak hanya fokus pada pemidanaan. Tapi juga mengutamakan upaya pengembalian aset-aset milik rakyat Indonesia. Pihaknya telah memetakan keberadaan asset tersebut dan berkoordinasi dengan PPATK guna melakukan penelusuran terhadap asset-asset tersebut.
Dia juga mengatakan dalam penyelidikan kasus korupsi Asabri mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI. Kedua institusi mendukung agar seluruh pelaku diungkap dan asset berhasil dikembalikan.
"Biar bagaimana pun ada duit prajurit, kita dapat support dari Kementerian dan panglima untuk selesaikan kasus ini," kata Burhanuddin.
Burhaniddin meminta masyarakat bersabar dan mendukung penyelidikan ini agar seluruh pelaku dapat ditangkap dan aset-aset dapat dikembalikan. Ia mengatakan saat ini Kejagung sedang menyelidiki beberapa kasus megakorupsi yang sangat besar bahkan melebihi kasus korupsi BLBI.
Seperti dugaan korupsi Asabri senilai Rp 23,7 triliun dan Jiwasraya Rp 16,8 triliun. Ia juga berharap adanya kejadian korupsi ini, institusi pengawasan jasa keuangan seperti OJK akan semakin berhati-hati dan intens melakukan pengawasan.
"Karena regulasinya dan aturannya sudah jelas. Cuma mungkin memerlukan peningkatan pengawasan," kata Burhanuddin .
Advertisement