Menjaga Keselamatan Garda Terdepan

Karena sejatinya menjaga agar virus tidak tersebar bukan hanya tanggungjawab tenaga kesehatan, tapi kita semua.

oleh Andrie Harianto diperbarui 08 Feb 2021, 15:06 WIB
Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di Rumah Sakit JatiSampurna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/01/2021). Rumah Sakit JatiSampurna melakukan Penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sejak wabah Corona muncul dan menyebar akhir 2019 lalu, hanya satu isu yang menjadi buah bibir seluruh dunia: Vaksin.

Peneliti dari seluruh dunia berlomba mencari formula melawan Covid-19. Jalan panjang riset, perdebatan, dan uji kelayakan dilalui untuk mencapai hasil maksimal vaksin berfungsi untuk umat manusia.

Bahan antigenik atau zat yang berfungsi membentuk kekebalan tubuh untuk melawan penyakit tertentu ini, adalah langkah tepat guna mengendalikan penyebaran wabah yang merenggut 2,3 juta orang dari 106 juta kasus di seluruh dunia.

 

Petugas mendata tenaga kesehatan saat mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kegiatan yang digelar Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara di Indonesia tercatat kasus penduduk yang terjangkit Covid-19 sudah mencapai 1, 13 juta orang dengan angka kematian 31,202 orang.

Kendati vaksin sudah ditemukan dan masih menjadi perdebatan sebagian orang, kemudian muncul pertanyaan, siapa layak mendapat vaksinasi prioritas?

Tenaga Medis. Merekalah yang berhak mendapat prioritas vaksinasi pertama. Mereka berada di garda terdepan menghadapi masyarakat yang terpapar Corona.

 

Tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kegiatan yang digelar Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menyebut sudah tenaga kesehatan gugur dalam penanganan covid-19. Tentu saja ini bukan sekedar angka, tapi menyiratkan makna bahwa wabah corona menjadi ancaman serius dan mematikan.

“Kita tahu bahwa vaksinasi ini sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan supaya kita bisa mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat COVID-19. Kita sudah mengetahui bersama bahwa sudah lebih dari 600 tenaga kesehatan yang sudah meninggal dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia sehingga marilah kita putuskan mata rantai penyebaran COVID-19,” kata dr. Nadia.

 

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kegiatan yang digelar Kemenkes dan Pemprov DKI Jakarta tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sekitar 90 ribu lebih tenaga kesehatan telah teregistrasi mendapat vaksin COVID-19. Vaksinasi di Jakarta telah dimulai sejak Kamis, 14 Januari 2021.

"Enggak hafal ada sekitar 90 ribuan mungkin lebih yah," ujar Widyawati di Balai Kota, DKI Jakarta pada Kamis (28/1/2021).

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kegiatan yang digelar Kemenkes dan Pemprov DKI Jakarta tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hingga Jumat, 5 Februari 2021, sebanyak 1.566.958 tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksinasi tahap kedua. Pemerintah berharap hingga akhir Februari 2021 sebanyak 1,4 juta tenaga medis divaksinasi.

Meski vaksin sudah ditemukan, bukan berarti lengah. Vaksinasi bertahap dan sejurus dengan penerapan protokol kesehatan dinilai dapat menjadi penawar untuk meredam penyebaran wabah Covid-19. Karena sejatinya menjaga agar virus tidak tersebar bukan hanya tanggungjawab tenaga kesehatan, tapi kita semua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya