Top 3: Vaksin Khusus Mutasi COVID-19, Masker Ganda, dan Fatwa Vatikan

Top 3 global: Pengembangan vaksin khusus mutasi COVID-19, pemakaian masker ganda, dan fatwa vatikan terkait bahan vaksin.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Feb 2021, 14:00 WIB
Seorang pria yang meletakkan masker wajah di bawah dagunya sambil makan makanan ringan berjalan melewati sekolah bahasa asing di Tokyo, Jepang, Kamis (4 /2/2021). Tokyo mengonfirmasi lebih dari 730 kasus baru COVID-19 pada 4 Februari 2021. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Jakarta - Inggris dan Jerman mulai mengembangkan vaksin khusus untuk melawan mutasi COVID-19. Seperti diketahui, ada mutasi, seperti varian Afrika Selatan, yang lebih kuat melawan vaksin.

Vaksin itu akan dibuat oleh perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac.

Kabar mengenai pengembangan jenis vaksin baru menjadi artikel yang paling disorot pembaca kanal global Liputan6.com pada Minggu (7/2/2021).

Artikel mengenai pemakaian masker ganda juga menjadi sorotan. Masker ganda kini sedang menjadi tren di Amerika Serikat.

Selain itu, ada fatwa dari Vatikan yang membolehkan suntikan vaksin COVID-19, meski ada sel janin aborsi. Berikut selengkapnya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Vaksin Khusus untuk Lawan Varian Baru COVID-19

Para staf bekerja di pintu masuk lokasi vaksinasi COVID-19 di Berlin, ibu kota Jerman (27/12/2020). Jerman sudah memberi suntikan pertamanya sehari lebih awal, hanya beberapa jam setelah menerima kiriman vaksin pertamanya. (Xinhua/Shan Yuqi)

Inggris telah menyetujui kesepakatan dengan perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, untuk bekerja sama mengembangkan vaksin melawan varian baru virus corona COVID-19 dan menargetkan pesanan awal untuk 50 juta dosis jika diperlukan.

Pemerintah Inggris mengatakan vaksin Pfizer/BioNTech serta Oxford/AstraZeneca yang saat ini diluncurkan tampaknya bekerja dengan baik terhadap varian yang saat ini dominan di Inggris.

Baca selengkapnya...


2. Perlukah Masker Ganda untuk Hadang COVID-19?

Masker-masker FFP2 untuk melawan pandemi COVID-19 saat proses produksi di produsen masker Sentias di Wuppertal, Jerman, Kamis (28/1/2021). Jerman mewajibkan masker medis jenis KN95 atau FFP2 digunakan saat bepergian dengan transportasi umum atau perbelanjaan. (AP Photo/Martin Meissner)

Pakar kesehatan menyebut ada dua opsi yang membuat pemakaian masker lebih efektif untuk melawan COVID-19:

Opsi 1: Masker bedah yang tersedia secara luas (atau masker kn95 yang populer dan sering tersedia) yang ditutupi dengan masker kain dengan bahan yang ditenun rapat. Masker bedah dan kn95 dibuat dengan bahan sintetis yang berasal dari plastik (polypropylene) yang secara efektif menyaring partikel kecil dari udara.

Opsi 2: Masker berlapis, dapat berupa masker medis dilapis dengan masker kain biasa di luar, atau; masker kain tiga lapis dengan pelapis ekstra di dalam atau di luar.

Baca selengkapnya...


3. Vatikan: Vaksin COVID-19 yang Terbuat dari Sel Janin Aborsi Bisa Diterima

Seorang pengunjung berjalan menuruni tangga saat meninggalkan Museum Vatikan di Vatikan, Senin (1/2/2021). Museum Vatikan kembali dibuka untuk pengunjung pada 1 Februari 2021 setelah 88 hari ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19. (AP Photo/Andrew Medichini)

Perdebatan mengenai layak-tidaknya vaksin COVID-19 untuk digunakan dari segi religi dan keagamaan menarik perhatian sejumlah kelompok masyarakat.

Berawal dari surat yang dilayangkan oleh Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB), yang mengeluarkan catatan terpisah kepada umat Katolik Amerika pada awal Desember 2020. Mereka menyebut bahwa baik vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna memiliki beberapa koneksi ke garis sel yang berasal dari jaringan sel janin aborsi pada abad terakhir. 

Baca selengkapnya...


Infografis COVID-19:

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya