Liputan6.com, Jakarta - Inggris dan Jerman mulai mengembangkan vaksin khusus untuk melawan mutasi COVID-19. Seperti diketahui, ada mutasi, seperti varian Afrika Selatan, yang lebih kuat melawan vaksin.
Vaksin itu akan dibuat oleh perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac.
Advertisement
Kabar mengenai pengembangan jenis vaksin baru menjadi artikel yang paling disorot pembaca kanal global Liputan6.com pada Minggu (7/2/2021).
Artikel mengenai pemakaian masker ganda juga menjadi sorotan. Masker ganda kini sedang menjadi tren di Amerika Serikat.
Selain itu, ada fatwa dari Vatikan yang membolehkan suntikan vaksin COVID-19, meski ada sel janin aborsi. Berikut selengkapnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Vaksin Khusus untuk Lawan Varian Baru COVID-19
Inggris telah menyetujui kesepakatan dengan perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, untuk bekerja sama mengembangkan vaksin melawan varian baru virus corona COVID-19 dan menargetkan pesanan awal untuk 50 juta dosis jika diperlukan.
Pemerintah Inggris mengatakan vaksin Pfizer/BioNTech serta Oxford/AstraZeneca yang saat ini diluncurkan tampaknya bekerja dengan baik terhadap varian yang saat ini dominan di Inggris.
Advertisement
2. Perlukah Masker Ganda untuk Hadang COVID-19?
Pakar kesehatan menyebut ada dua opsi yang membuat pemakaian masker lebih efektif untuk melawan COVID-19:
Opsi 1: Masker bedah yang tersedia secara luas (atau masker kn95 yang populer dan sering tersedia) yang ditutupi dengan masker kain dengan bahan yang ditenun rapat. Masker bedah dan kn95 dibuat dengan bahan sintetis yang berasal dari plastik (polypropylene) yang secara efektif menyaring partikel kecil dari udara.
Opsi 2: Masker berlapis, dapat berupa masker medis dilapis dengan masker kain biasa di luar, atau; masker kain tiga lapis dengan pelapis ekstra di dalam atau di luar.
3. Vatikan: Vaksin COVID-19 yang Terbuat dari Sel Janin Aborsi Bisa Diterima
Perdebatan mengenai layak-tidaknya vaksin COVID-19 untuk digunakan dari segi religi dan keagamaan menarik perhatian sejumlah kelompok masyarakat.
Berawal dari surat yang dilayangkan oleh Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB), yang mengeluarkan catatan terpisah kepada umat Katolik Amerika pada awal Desember 2020. Mereka menyebut bahwa baik vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna memiliki beberapa koneksi ke garis sel yang berasal dari jaringan sel janin aborsi pada abad terakhir.
Advertisement