Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi sentuh level 7.000 pada 2021. Hal ini seiring pemulihan ekonomi dan pertumbuhan investor ritel.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menuturkan, sejumlah kebijakan dikeluarkan untuk memberikan kepastian sehingga ekonomi segera bangkit. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi katalis untuk mendorong kepercayaan investor.
Advertisement
“(IHSG-red) akan naik terus tembus 7.000, tidak terlalu lama bisa temus 7.000. Karena (investor-red) antusias sambil tunggu recovery di sektor riil, banyak likuiditas, dialokasikan ke pasar modal,” ujar dia, dalam diskusi virtual, ditulis Minggu (7/2/2021).
Wimboh menambahkan, aliran dana investor asing juga mulai masuk ke pasar modal Indonesia pada awal 2021. Tercatat total mencapai Rp 36,6 triliun. “Satu bulan (Januari-red) Rp 24,3 triliun. Februari Rp 12,,25 triliun, ini menunjukkan ada indikator berikan optimisme di pasar modal,” kata dia.
Selain itu, investor di pasar modal juga bertambah. Tercatat jumlah investor mencapai 4 juta di pasar modal. Kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan pasar modal diharapkan dapat membuat investor kembali masuk.”Sehingga mereka bisa balik terutama investor ritel,” kata dia.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG Sepekan
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa selama sepekan. IHSG tumbuh 4,94 persen dari periode 1-5 Februari 2021.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, (6/2/2021), IHSG naik dari posisi 5.862,35 ke posisi 6.151,72. Hal ini juga turut meningkatkan kapitalisasi pasar bursa sebesar 6,06 persen. Kapitalisasi pasar saham naik dari Rp 6.829,29 triliun menjadi Rp 7.242,98 triliun.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan meningkat 3,65 persen menjadi Rp 18,05 triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp 17,42 triliun.
Di sisi lain peningkatan paling signifikan terdapat rata-rata volume transaksi harian sebesar 13,11 persen menjadi 20,05 miliar saham dari 17,73 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata frekuensi harian bursa juga meningkat sebesar 12,25 persen menjadi 1.513.882 kali transaksi dari 1.348.714 kali transaksi sepekan lalu.
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 186,81 miliar. Sedangkan sepanjang 2021 mencatatkan beli bersih sebesar Rp 14,97 triliun.
Advertisement