Akulaku Siap Serap Rights Issue Bank Neo Commerce

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 300 dengan nilai nominal Rp 100.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Feb 2021, 17:00 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan menggelar penawaran umum terbatas IV dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan melepas 832,72 juta saham.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (7/2/2021), perseroan menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 300 dengan nilai nominal Rp 100. Total dana yang akan diraup dari rights issue Rp 249,81 miliar. Perseroan menyampaikan hal itu dalam prospektus yang disampaikan ke BEI pada Selasa, 2 Februari 2021.

Setiap pemegang saham yang memiliki delapan saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 26 Maret 2021 mempunya satu HMETD.

PT Akulasi Silvrr Indonesia selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT IV.

Jika rights issue ini hanya dilaksanakan oleh PT AKulaku Silvrr Indonesia sesuai dengan komitmennya, susunan pemegang saham perseroan setelah rights issue, kepemilikan saham Asabri akan berkurang dari 18,62 persen menjadi 18,06 persen.

Adapun susunan pemegang saham jika rights issue hanya dilaksanakan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia antara lain PT Gozco Capital 19,52 persen, PT Asabri 18,06 persen, PT Akulaku Silvrr Indonesia 27,25 persen, Yellow Brick Enterprice Ltd 10,76 persen, dan masyarakat 24,41 persen.

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Hasil Penggunaan Dana Rights Issue

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hasil penggunaan dana rights issue digunakan untuk modal kerja berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.

Jadwal sementara rights issue antara lain tanggal efektif diharapkan pada 16 Maret 2021, tanggal terakhir perdagangan saham dengan dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 24 Maret 2021 dan pasar tunai 26 Maret 2021.

Lalu tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 25 Maret 2021 dan pasar tunai pada 29 Maret 2021. Pencatatan dalam daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD pada 26 Maret 2021, distribusi 29 Maret 2021, dan pencatatan HMETD di BEI pada 30 Maret 2021.

Periode perdagangan HMETD pada 30 Maret-6 April 2021, pelaksanaan HMETD pada 1-8 April 2021, dan penyeraham saham hasil pelaksanaan HMETD pada 1-8 April 2021.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 5 Februari 2021, saham BBYB naik 1,85 persen ke posisi Rp 330 per saham. Nilai transaksi Rp 289,8 juta dan frekuensi perdagangan 186 kali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya