Saat Dirut MD Pictures Tak Sengaja Jual Saham FILM

PT MD Pictures Tbk juga menyampaikan mengenai transaksi jual beli saham pada 15 Januari 2021 yang dilakukan Direktur Utama MD Pictures Manoj Punjabi.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2021, 19:00 WIB
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial  foto mengenai transaksi saham yang dilakukan Direktur Utama PT MD Pictures Tbk (FILM) Manoj Dhamoo Punjabi.

Salah satunya diunggah di akun media sosial facebook oleh @john fran pada Sabtu, 6 Februari 2021. Foto yang diunggah mengenai data transaksi saham FILM yang menunjukkan tanggal transaksi pada 15 Januari 2021 dengan jumlah saham 1.300.000, harga transaksi Rp 324, persentase saham yang ditransaksikan 0,029 persen.

Salah satu hal yang menarik yaitu mengenai tujuan transaksi. Disebutkan tujuan transaksi tersebut tidak sengaja. Jumlah saham setelah transaksi 60.204.800 atau setara 0,618 persen.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT MD Pictures Tbk juga menyampaikan mengenai transaksi jual beli saham pada 15 Januari 2021. Pada pengumuman disebutkan jumlah saham yang dijual sebanyak 1.300.000 lembar saham pada 15 Januari 2021 dengan dua kali transaksi.

Pertama, jumlah saham yang dilepas 1 juta lembar saham dengan harga Rp 324. Kedua, 300 ribu saham dijual dengan harga Rp 338 per saham. Total nilai transaksi Rp 425,40 juta.

Pada tanggal yang sama juga pada 15 Januari 2021, Manoj kembali beli saham 1.300.000 saham dengan harga Rp 326 per saham. Total nilai transaksi pembelian Rp 423,80 juta saham. Tujuan transaksi tersebut untuk investasi.

Saat dikonfirmasi mengenai transaksi tidak sengaja tersebut, Manoj membenarkan. Akan tetapi, ia juga telah membeli kembali saham FILM pada tanggal yang sama.

“Tidak sengaja, itu dalam hitungan menit amend (mengubah-red),  saya beli lagi.  Tidak ada untung rugi, rugi di komisI. Sejak IPO 2,5 tahun saya beli. Saya juga punya saham, ” ujar Manoj saat dihubungi Liputan6.com.

Manoj menambahkan, pihaknya yakin dengan kinerja perseroan ke depan. Perseroan akan fokus menggarap produksi film dan series untuk didistribusikan melalui format digital.

"Ke digital, 98 persen ke digital pada 2021. 2022 meski bioskop kembali lahir tapi kecil, digital akan lebih besar lagi. Ini kesempatan kami. Digital itu masa depan," ujar dia.

Manoj menuturkan, produksi film dan series didistribusikan ke platform digital mulai akhir 2020. Pihaknya melakukan persiapan pada akhir 2020 untuk mengalihkan distribusi produksi film dan series ke digital. Apalagi saat pandemi COVID-19, Manoj menuturkan minat masyarakat untuk menonton film dan series besar lewat digital.

"Iya pasti. Meski bioskop tidak akan mati, tetapi kami komitmen untuk ke digital. Kami jalan untuk produksi. 10-15 film dan 100 series. Kami fokus untuk film dan series (untuk distribusikan platfom digital-red)," ujar dia.

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Melonjak 25 Persen, MD Pictures Beri Penjelasan ke BEI

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, manajemen PT MD Pictures Tbk  (FILM)memberikan penjelasan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah saham melonjak signifikan pada Jumat, 15 Januari 2021.

Mengutip data RTI, saham FILM melonjak 25 persen ke posisi Rp 350 per saham pada Jumat, 15 Januari 2021. Saham FILM sempat berada di level tertinggi 350 dan terendah 282 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.443 kali dengan nilai transaksi Rp 143,2 miliar.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PT MD Pictures Tbk Venkatachari Soundarajan menyatakan, perseroan menyatakan tidak ada informasi, fakta dan kejadian penting lain yang material dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

Selain itu, perseroan juga tidak memiliki rencana melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan dalam tiga bulan mendatang.

"Perseroan tidak melakukan endorsement dengan figure publik atau pihak lainnya untuk merekomendasikan saham perseroan,” seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu, 17 Januari 2021.

Selain itu, perseroan tidak mengetahui ada informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 tentang keterbukaan informasi dan fakta material.

Selama periode 11-15 Januari 2021, saham FILM melonjak 80,41 persen ke posisi Rp 350 per saham. Saham FILM berada di level tertinggi Rp 350 dan terendah Rp 190 per saham. Nilai transaksi Rp 230,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 43.439 kali.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya