100 Ribu Nakes Batal Suntik Vaksin COVID-19 karena Jadi Penyintas dan Darah Tinggi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, ada lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan yang batal disuntik vaksin COVID-19 karena memiliki penyakit bawaan tertentu atau komorbid seperti darah tinggi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Feb 2021, 21:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Kementerian Kesehatan bersama Komisi Pemilihan Umum tentang Data Pemilih Dalam Rangka Mendukung Program Vaksinasi COVID-19 di Jakarta pada Sabtu, 30 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, ada lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan yang batal disuntik vaksin COVID-19 karena memiliki penyakit bawaan tertentu atau komorbid seperti darah tinggi.

"Lebih dari 100 ribu batal disuntik karena mereka dicirikan pernah menjadi penyintas COVID-19 sehingga kekebalan masih ada, dan banyak darah tinggi. Sehingga tidak bisa diberikan saat itu," katanya, saat konferensi pers yang berlangsung virtual, Minggu (7/2/2021).

Menurut Menkes, dari jumlah populasi di Indonesia sebanyak 299 juta, yang berhak menerima vaksin di atas 18 tahun yakni 188 juta. Dikurangi penyintas COVID-19 dan mereka yang memiliki penyakit bawaan serta hamil, jadi 181,5 juta. Jumlah inilah yang menjadi target vaksinasi.

"Dari 181,5 juta ini, masing-masing orang akan mendapat dua dosis, maka butuh 363 juta dosis vaksin, tambah 15 persen cadangan, jadi total yang akan peroleh 426 juta dosis vaksin," katanya.

 

 

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Load More

Simak Video Berikut Ini:


Vaksinasi pada tenaga kesehatan

Petugas medis menyedot vaksin COVID-19 Sinovac untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Palmerah, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemberian vaksin COVID-19 tahap kedua dilaksanakan terhadap tenaga kesehatan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Suntikan vaksinasi pertama telah dilakukan pada 13 januari lalu, lanjut Menkes. Dan tahap pertama, pemerintah memprioritaskan 1,5 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi. "Mereka adalah orang-orang yang berisiko terkena virus COVID-19."

"Sampai kemarin, tenaga kesehatan yang telah divaksin 900 ribu dari 1,5 juta. Sampai akhir bulan kecepatan vaksinasi harusnya bisa tercapai," ujarnya,

Yang menarik, kata Menkes, dari total tenaga kesehatan ini ada di antara mereka yang berusia diatas 60 tahun sebanyak 11.600 orang. Sehingga vaksinasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu inisiatif yang bagus melindungi masyarakat yang lebih rentan.

"Nantinya, usia diatas 60 dan rentan tertular covid-19 bisa berkurang. Kalau bisa kurangi tekanan ke rumah sakit, terutama yang kondisi berat juga bisa dikurangi, beban tenaga kesehatan juga bisa berkurang. Dengan begitu, sebagian besar kasus COVID-19 bisa dicegah," pungkasnya.


Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya