Liputan6.com, Jakarta Perusahaan kelontong besar di Amerika Serikat (AS), Kroger membuat satu gebrakan. Dengan menawarkan insentif bagi pekerja yang bersedia mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Perusahaan mengumumkan akan memberikan USD 100 (Rp 1,4 juta) jika pekerja, atau rekanannya menunjukkan bukti jika mereka telah menerima dosis lengkap vaksinasi Covid-19 yang direkomendasikan pabrik.
Advertisement
Melalui keterangan tertulisnya, seperti mengutip laman CNN, Senin (7/2/2021), pekerja yang tidak bisa mendapatkan vaksin karena alasan kesehatan atau agama bisa mendapatkan pembayaran jika mereka mengikuti kursus pendidikan kesehatan dan keselamatan.
"Kami tahu bahwa pertahanan paling efektif melawan pandemi ini datang dalam bentuk vaksin Covid-19 dan kelanjutan dari tindakan pencegahan keamanan ketat yang telah kami buat di seluruh toko, fasilitas manufaktur, dan rantai pasokan kami," kata Marc Watkins, Kepala Petugas Medis Kroger melalui pernyataannya.
Dia mengatakan jika perusahaan sangat mendorong semua pelanggan dan rekanan untuk menerima vaksin untuk mengekang penyebaran Covid-19.
"Dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan mereka memiliki akses segera setelah tersedia," tegas dia.
Saksikan Video Ini
Perusahaan Lainnya
Sekadar informasi, Kroger.Co mengoperasikan toko bahan makanan dengan sejumlah nama di 35 negara bagian di Amerika Serikat.
Perusahaan mengatakan akan mengeluarkan tambahan USD 50 juta sebagai bentuk rasa terima kasih dan penghargaan kepada rekanannya, termasuk kredit toko senilai USD 100 dan 1.000 poin bahan bakar untuk toko bahan makanan garis depan, rantai pasokan, manufaktur, farmasi, dan pusat panggilan per jam.
Selain Krogerm Aldi, Trader Joe's, Dollar General dan Instacart juga telah mengumumkan bahwa akan membayar pekerja untuk mendorong mereka mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Pejabat kesehatan mengatakan telah ada kemajuan dalam upaya vaksinasi AS. Sebanyak 36.819.212 dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di AS dan rata-rata 7 hari adalah 1,3 juta dosis per hari, menurut data yang diterbitkan Jumat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Advertisement