Ini Fakta Menarik Tentang Tahun Baru Imlek yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Beberapa fakta menarik Tahun Baru China yang belum diketahui banyak orang.

oleh Helena Yupita diperbarui 13 Feb 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi Perayaan Imlek | unsplash.com/@carl_ibale

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru China atau Imlek merupakan salah satu festival terpenting pada kalender China. Pada tahun 2021 ini, Tahun Baru China jatuh pada hari Jumat tanggal 12 Februari. Perayaan ini biasanya juga disebut sebagai Festival Musim Semi.

Imlek dirayakan di beberapa negara di dunia, terutama di negara-negara dengan jumlah penduduk Tionghoa yang signifikan.

Melansir dari laman china highlights, berikut beberapa hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang Tahun Baru Imlek.

1. Festival bagi 1/4 populasi dunia

Pada tahun 2021 ini kurang lebih sekitar 7,7 miliar populasi dunia akan merayakan Festival Musim Semi atau Tahun Baru China atau Imlek. 

Negara-negara berikut yang memiliki hari libur nasional selama Tahun Baru Imlek yakni Tiongkok Daratan, Hong Kong, Makau, Indonesia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, Korea Utara, Taiwan, Singapura, dan Brunei.

2. Disebut juga "Festival Musim Semi"

Meskipun musim dingin, orang Tionghoa menyebut liburan Tahun Baru mereka adalah Festival Musim Semi (ū chūnjié / chwnn-jyeah /), karena awal Musim Semi sekitar tanggal 4-18 Februari adalah istilah pertama dalam kalender matahari tradisional.

Sementara cuaca musim dingin berlaku, 'Start of Spring' menandai akhir dari bagian musim dingin yang paling dingin ketika orang Tionghoa secara tradisional menantikan awal musim semi mereka.

3. Tanggal Tahun Baru Imlek berubah setiap tahun

Biasanya perayaan Imlek selalu jatuh antara tanggal 21 Januari sampai tanggal 20 Februari. Hal ini ditetapkan berdasarkan kalender lunar China. Pada tahun ini, Tahun Baru Imlek jatuh pada hari Jumat, 12 Februari 2021.

4. Pada Malam Tahun Baru Imlek, orang makan makanan yang menguntungkan

Makanan tertentu dimakan selama periode Tahun Baru Imlek semata-mata karena makna simbolisnya. Ini termasuk pangsit, dimakan karena melambangkan kekayaan. Semakin banyak pangsit yang bisa Anda makan, semakin banyak uang yang dihasilkan di perayaan tersebut.

Saksikan Video Ini


5. Menyebabkan migrasi tahunan terbesar di dunia

Pemudik tiba di Stasiun Kereta Hongqiao di Shanghai pada Senin (20/1/2020). China berada di tengah-tengah kesibukan migrasi manusia tahunan ketika jutaan orang pulang ke kampung halaman mereka untuk menikmati libur Tahun Baru Imlek bersama keluarga. (HECTOR RETAMAL/AFP)

Bagi orang Tionghoa, bagian terpenting dari Festival Musim Semi China adalah menikmati makan malam bersama keluarga di malam tahun baru, meski harus menempuh perjalanan jauh.

Sekitar 200 juta orang Tiongkok melakukan perjalanan jauh untuk liburan ini, dan diperkirakan ada 3,5 miliar perjalanan di Tiongkok. 

Puluhan juta orang juga bepergian ke negara lain. Tahun Baru China membuat orang-orang melakukan migrasi besar-besaran di dunia, yang dikenal sebagai Spring Festival Travel Rush.

6. Mencuci, menyapu, atau membuang sampah tidak diperbolehkan

Selama periode Tahun Baru Imlek, ada banyak mitos. Mencuci rambut atau pakaian tidak diperbolehkan pada hari pertama tahun lunar karena hal itu dianggap sebagai membasuh rejeki di awal tahun. Menyapu dan membuang sampah melambangkan membuang keberuntungan dari rumah, jadi hampir seluruh orang Tionghoa tidak melakukannya.

7. Buah pir dan cermin adalah hadiah yang tabu

Ada banyak mitos seputar hadiah yang boleh dan tidak boleh Anda berikan saat merayakan Tahun Baru Imlek.

Misalnya buah pir, itu dianggap tabu karena dalam bahasa Cina untuk 'pears' (梨 lí / lee /) terdengar sama dengan kata untuk meninggalkan atau 'berpisah' (离 lí).

Barang lain misalnya cermin adalah ide pemberian hadiah yang mengerikan di sebagian besar Asia, tidak hanya China, karena diyakini dapat menarik roh jahat. Barang tersebut juga mudah rusak, dan apapun yang pecah dianggap pertanda buruk.


8. Jeruk berperan besar dalam perayaan Tahun Baru Imlek

Seorang pedagang mengecek jeruk jenis Kumquat dan Chusa yang di impor dari Cina di Jakarta, Rabu (27/1). Permintaan Jeruk asal Cina tersebut meningkat 100 % menjelang imlek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jeruk ditampilkan karena dipercaya membawa keberuntungan dan rejeki karena pengucapan dan karakternya.

Bahasa China untuk jeruk adalah 橙 (chéng / chnng /), yang terdengar sama dengan bahasa China 'sukses' (成). Salah satu cara penulisan tangerine mengandung karakter Mandarin yang sama dengan kata keberuntungan.

Ini menjelaskan mengapa jeruk sering terlihat di mana-mana selama perayaan ini, dan juga mengapa mereka menjadi salah satu hadiah yang luar biasa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya