Sido Muncul Kantongi Penjualan Rp 3,3 Triliun pada 2020

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk cetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 15,64 persen pada 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2021, 09:00 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mampu mencatat kinerja positif di tengah pandemi COVID-19. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan laba dan penjualan sepanjang 2020.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/2/2021), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk cetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 15,64 persen pada 2020. Perseroan mencatat laba Rp 934,01 miliar pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 807,68 miliar.

Penjualan perseroan tumbuh 8,7 persen dari Rp 3,067 triliun pada 2019 menjadi Rp 3,33 triliun pada 2020. Beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp 1,49 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,38 triliun.

Laba bruto perseroan tumbuh 9,41 persen menjadi Rp 1,83 triliun pada 2020. Perseroan mencatat laba bruto sebesar Rp 1,68 triliun pada 2019. Beban penjualan dan pemasaran naik menjadi Rp 492,33 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 471,33 miliar.

Demikian juga beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 200,65 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 191,68 miliar. Beban lain-lain turun menjadi Rp 4,32 miliar pada 2020.

Sido Munculmencatat laba usaha naik 12,37 persen dari Rp 1,02 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,15 triliun pada 2020. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh menjadi 31,38 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya 27,13.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Aset Perseroan

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Total liabilitas tumbuh 35,04 persen dari Rp 464,85 miliar pada 31 Desember 2019 menjadi Rp 627,77 miliar pada 31 Desember 2020. Aset perseroan tumbuh menjadi Rp 3,84 triliun pada 31 Desember 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,03 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya