Erick Thohir: Kuartal IV 2022 Kita Sudah Punya Vaksin Merah Putih Sendiri

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan Vaksin Merah Putih bisa digunakan pada kuartal IV tahun 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Feb 2021, 10:29 WIB
ilustrasi vaksin. Photo by Daniel Schludi on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ada 3 hal yang menjadi fokus di Kementerian BUMN dalam penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Salah satunya menargetkan Vaksin Merah Putih bisa digunakan pada kuartal IV tahun 2022.

“Ada 3 hal yang akan difokuskan di Kementerian BUMN,  pertama, kita terus menjelankan tugas dari Kemenkes dalam mendukung pengadaan vaksinasi atau mendukung vaksinasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan,” katanya dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).

Fokus kedua, pihaknya akan terus bekerjasama  dengan Kemenristek dan Kementerian Kesehatan dalam penemuan vaksin Merah Putih. Di mana Kementerian BUMN melalui Bio farma sudah melakukan kerjasama  dengan 7 institusi salah satunya Lembaga Eijkman dan 6 Universitas.

“Alhamdulillah dari penjajakan atau kerjasama yang kita lakukan, ada tanda-tanda dua penemuan bisa dilakukan akhir tahun ini,” ujarnya.

“Sehingga kalau memang daripada vaksinnya sudah diterima di Bio Farma, Di kuartal I 2022 kita lakukan uji klinis, semoga juga nanti diuji klinis terakhir di kuartal III 2022, sehingga di kuartal IV 2022 bisa punya vaksin merah putih sendiri,” jelasnya.

Selanjutnya, fokus ketiga yakni, Kementerian BUMN tetap mendorong kerjasama dengan banyak institusi yang ada di Indonesia mengenai protokol kesehatan 3M dan 3T.

“Kami coba mendukung juga kegiatan PPKM mikro dengan 2 hal, satu, bulog kerja sama Polri, TNI  untuk membantu mendistribusikan beras saat PPKM mikro; kedua, kita mencoba mendukung pengadaan masker secara gratis kepada pihak  mendagri kapolri dan panglima TNI,” pungkasnya.   

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


600 Santri Penyintas Covid-19 di Cilacap Siap Donorkan Plasma Konvalesen

Santri penyintas Covid-19 di Pondok Pesantren El Bayan, Majenang, Cilacap, siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap melakukan assesment donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 di dua pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Dua pesantren tersebut yakni, Ponpes El Bayan dan Ponpes Miftahul Huda atau Ponpes Cigaru 1.

Di kedua pesantren ini, terdapat 600 lebih penyintas Covid-19. Masing-masing 497 penyintas Covid-19 di Ponpes El Bayan, Padangsari dan 108 penyintas Covid-19 di Ponpes Miftahul Huda, Cigaru, Cilacap. Ini adalah angka potensial untuk mendapatkan plasma konvalesen. 

Bagian Umum PMI Cilacap, Sony Kristanto mengatakan kebutuhan plasma konvalesen di Cilacap semakin tinggi. Sementara, jumlah penyintas Covid-19 yang mendonorkan darahnya sangat terbatas. Dari jumlah terbatas itu sendiri, masih ada prasyarat lain yang ketat. Karenanya, PMI menggalang donor plasma konvalesen, termasuk di pesantren yang yang sebelumnya menjadi klaster tertutup Covid-19.

“Nah itu kita susahnya itu nyarinya itu. Pertama harus kena Covid-19 dulu. Yang kedua, setelah kena Covid-19 sudah sembuh. Jadi setelah sembuh, masih ada syarat-syarat lainnya. Nah seperti itu yang membuat jadi kendala bagi kita,” katanya, saat bertemu dengan pengasuh Pesantren Miftahul Huda, KH Mazin al Hajar, dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (3/2/2021).

Sony mengemukakan, selain prasyarat donor darah biasa, yang menjadi kendala untuk donor plasma adalah pertama bahwa penyintas harus melalui skrining jumlah antibodi di dalam darahnya. Pendonor diutamakan laki-laki, jika perempuan maka dia harus belum pernah melahirkan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya