Kisah Pria di Amerika Serikat Ajak Para Tunawisma Tinggal di Halaman Rumahnya Sampai Diprotes Tetangga

Para tunawisma itu menggelar tenda masing-masing di halaman rumah pria Amerika yang bersimpati dengan kehidupan mereka.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Feb 2021, 12:02 WIB
Ilustrasi berkemah. (dok. Unsplash.com/@drice22)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi peduli dan membantu sesama dapat diwujudkan dalam berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan seorang pria di Utah, Amerika Serikat yang mengundang para tunawisma tinggal di halaman rumahnya.

Dilansir dari laman CNN, Senin (8/2/2021), pekarangan rumah pria bernama Darin Mann itu dipenuhi para tunawisma yang berkemah dan mengizinkan mereka menggunakan kamar mandinya. Ia juga menjadi sukarelawan di taman komunitas yang dijalankannya di taman umum dekat rumahnya.

"Tujuannya adalah untuk menghilangkan stigma bagaimana orang memandang tunawisma. Setiap orang berhak diperlakukan dengan bermartabat dan ditolong saat mereka membutuhkannya," kata Mann.

Ia membuka tenda dadakan yang disebut "Village Camp" pada Januari lalu dan saat ini ada sekitar 15 orang tinggal di sana. Kepada CNN, Mann mengungkapkan para penghuni tersebut berasal dari kamp di Salt Lake City yang ditutup.

"Kami ingin menunjukkan untuk mengatasi masalah ini, kami harus mengatasinya sebagai komunitas dan tidak takut akan hal itu," tambahnya.

Mann menyebut para tunawisma penghuni Village Camp membantunya dalam berbagai hal. "Mereka membantu saya membersihkan taman dan menyiapkannya untuk musim ini. Mereka menjaga kebersihan kamp dan membantu menjadi contoh positif dalam bekerja dengan orang-orang yang tidak terikat," jelas Mann.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keberatan dari Tetangga

Ilustrasi berkemah. (dok. Unsplash.com/@bochie)

Di sisi lain, tidak semua tetangga memiliki antusiasme yang sama dengan Mann. Pejabat kota telah menerima pengaduan, melayani aktivis dengan pelanggaran kode (berkemah selama lebih dari dua hari di properti perumahan adalah ilegal di kota itu) dan memberinya pemberitahuan dua minggu untuk menutup kampnya.

Darrin berencana untuk mempertahankan desanya. Ia mengaku memiliki jalur komunikasi terbuka dengan tetangganya, beberapa di antaranya memasak makanan untuk kamp dan menyumbangkan pakaian.

Tetangga lain telah menyewa penghuni kamp untuk bekerja di sekitar rumah mereka. Bagi penduduknya, Mann mendukung kebijakan tanpa toleransi untuk perilaku kekerasan atau penggunaan narkoba. Orang-orang yang berkemah di halaman Mann menyebut mereka merasa diterima dan aman.

Seorang warga bernama Brandy berterima kasih kepada Darin Mann. "Baginya saya adalah orang asing yang dia lihat beberapa kali, tapi dia mengambil kesempatan dan menerima tanggung jawab untuk membantu kami," katanya.


Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya