Kemenkes: Vaksinasi Massal Permudah Masyarakat Akses Layanan Vaksin COVID-19

Vaksinasi massal, menurut Kemenkes mempermudah masyarakat akses layanan vaksin COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Feb 2021, 10:00 WIB
Tenaga kesehatan antre untuk didata saat vaksinasi COVID-19 massal di Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, Pondok Labu, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menargetkan vaksinasi 1.000 peserta setiap lokasi penyuntikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyebut vaksinasi massal mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan vaksin COVID-19. Bagi beberapa daerah, vaksinasi massal yang ditempatkan pada suatu lokasi tertentu membuat sasaran penerima vaksin COVID-19 mudah datang.

Kalau kita berbicara Indonesia, menurut Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi,  sangat luas. Tidak semua daerah punya kemudahan dalam hal tertentu, seperti transportasi.

Apalagi di daerah-daerah kepulauan Indonesia Timur yang kerap terjadi angin kencang dan ombak besar.

"Ya, sehingga tidak mudah untuk mendapatkan akses vaksinasi. Nah, pada daerah yang mungkin kita lakukan pembukaan vaksinasi massal akan sangat memudahkan karena orang akan datang pada waktu sudah terjadwal dan mendapatkan layanan," terang Nadia di Istora Senayan Jakarta, ditulis Senin, 8 Februari 2021.

Masyarakat juga diimbau untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19. Protokol kesehatan juga harus terus diterapkan.

"Kita tahu vaksinasi adalah salah satu jalan keluar kita mengatasi pandemi COVID-19. Jangan lupa menjaga kesehatan, tetap terapkan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak termasuk membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan," lanjut Nadia.

"Tetap sehat saat divaksin. Janganlah takut pada vaksinnya, tapi takutlah kepada virus Corona-nya. Dengan divaksinasi, kita melindungi diri sendiri dan orang di sekitar yang dicintai."

 

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Pemerintah Sinkronkan Ketersediaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 massal Tahap I bagi 6.000 Tenaga Kesehatan Wilayah DKI Jakarta di Istora Senayan Jakarta pada Kamis, 4 Februari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Nadia menambahkan pemerintah optimis menjalankan vaksinasi COVID-19 bagi target sasaran penerima vaksin 181,5 juta jiwa. Ini karena didukung dengan pengadaan vaksin COVID-19 hasil kerjasama bilateral dan multilateral.

"Kami cukup optimis karena kita sudah kedatangan vaksin COVID-19 tahap keempat dari Sinovac. Sekarang ini kita sudah punya 25 juta bahan baku (bulk) vaksin yang nanti diolah oleh Bio Farma untuk dijadikan vaksin," tambahnya.

"Vaksin bentuk jadi ini buat 12 juta sasaran penerima vaksin, ya sekitar 25 juta dosis, terutama vaksinasi buat 17,4 juta petugas pelayanan publik. Selain itu, kita juga sudah dapat kabar baik dari COVAX. Mereka sudah berkomitmen mengirimkan vaksin AstraZeneca yang mungkin akan dimulai akhir Februari dan secara bertahap sampai total 23 juta dosis pada Juni 2021."

Dalam hal ini, pemerintah mensinkronkan antara ketersediaan vaksin COVID-19 dengan pelaksanaan vaksinasi.

Sementara itu, sudah banyak negara yang melaksanakan vaksinasi COVID-19. Contohya, Amerika, Inggris, Arab Saudi, dan Singapura. Kunci kesuksesan vaksinasi, kata Nadia, yakni bagaimana masyarakat mengakses dengan segera tempat-tempat (lokasi) untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.


INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya

INFOGRAFIS: Deretan negara yang gratiskan vaksin Covid-19 ke warganya (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya