Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, anak-anak mengalami perubahan perilaku karena merasa lelah, lapar, bosan, atau bahkan frustrasi.
Tapi apapun alasannya, perubahan ini bisa jadi mengkhawatirkan, karena mereka bisa menjadi bagian dari masalah yang lebih dalam dan lebih serius.
Advertisement
Seorang anak mungkin merasa kesepian dan terisolasi dari teman-temannya, mulai bergosip, atau bahkan menunjukkan tanda-tanda tidak berterima kasih yang jelas.
Mengutip dari Bright Side, Senin (8/2/2021), para ahli telah memberikan 10 (sepuluh) perilaku anak yang harus diwaspadai dan wajib untuk diperhatikan jika terjadi pada anak-anak.
1. Seorang anak kesulitan mempelajari sesuatu
Jika melihat anak kesulitan mempelajari pendidikan formal dasar, mereka mungkin tidak mampu mengikuti pelajaran formal, yang berarti mereka akan berjuang lebih keras daripada anak-anak lain.
Ini adalah kondisi yang membatasi pembelajaran beberapa keterampilan tertentu.
Sehingga mendeteksi dini adalah kunci untuk melawan ini. Jika anak Anda mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan bersama dengan dukungan tambahan di sekolah dengan guru khusus, mereka akan baik-baik saja.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
2. Mulai suka bergosip
Penting untuk membedakan antara gosip yang tidak berbahaya dan obrolan yang menyakitkan. Meskipun jarang ada anak yang memulai rumor, mudah bagi mereka untuk menyebarkannya.
Biasanya terjadi karena mereka mungkin percaya bahwa hal ini akan membuat mereka populer.
Sebagai orang tua, dapat mencoba menjelaskan kepada mereka mengapa bergosip tidak baik dan kemungkinan besar orang lain juga akan bergosip di belakang kita.
Advertisement
3. Menyakiti diri sendiri
Jika seorang anak mulai menunjukkan tanda-tanda awal menyakiti diri sendiri, itu adalah peringatan untuk perawatan orang tua yang lebih menyeluruh, kata psikiater.
Anak-anak yang lebih kecil cenderung mencubit, menggaruk, atau meninju diri sendiri sedangkan pra-remaja dan remaja lebih banyak bergerak ke perilaku memotong dan membakar.
Mereka mungkin memiliki harga diri yang rendah atau berurusan dengan perasaan batin yang menurut mereka tidak dapat diterima.
Jika anak Anda melukai diri sendiri, Anda harus membawanya ke terapis anak agar mereka dapat memproses emosinya.
4. Mencoba melarikan diri
Jika mereka berada di bawah tekanan yang cukup besar, setiap anak dapat membenarkan bahwa melarikan diri adalah sesuatu yang tepat, kata psikolog.
Salah satu faktor utama di sini adalah bahwa anak-anak sering kali mengidealkan melarikan diri dan mengembangkan cara pandang yang asik tentang kehidupan di jalanan.
Mereka mungkin mencoba melarikan diri untuk menghindari penghinaan atau rasa malu akibat ketahuan menyontek di sekolah atau melakukan sesuatu yang buruk.
Bicaralah dengan anak tersebut dan cobalah untuk membangun hubungan yang saling percaya di mana anak merasa nyaman untuk berbagi apa pun.
Advertisement
5. Merasa takut saat tidur pada malam hari
Jika seorang anak biasanya tidur nyenyak tetapi tiba-tiba mengalami gangguan tidur atau tidak bisa tidur sama sekali, itu alasan yang cukup untuk orang tua memberi perhatian lebih.
Bisa jadi mereka merasa ada ancaman yang mengintai di setiap sudut kamar saat malah hari atau saat ia sendiri.
Cara tercepat untuk membantu masalah tidur anak adalah mengatasi ketakutan malam hari dan membantunya mengatasinya.
6. Memiliki tanda-tanda depresi
Depresi adalah masalah yang sangat nyata, dan terkadang anak-anak kita sendiri akan bergumul dengan hal ini.
Biasanya ketika anak depresi, mereka akan mengatakan sesuatu yang akan membuat orang tua takut akan keselamatan mereka.
Jika mereka memberontak dan menunjukkan perilaku tidak sehat, mungkin inilah penyebabnya.
Mereka mungkin mengalami masalah di sekolah atau kesulitan untuk berhubungan dengan teman sebayanya.
Perasaan dan kekhawatiran mereka perlu diakui oleh orang tua, dengan lembut, tanpa memaksa terlalu keras.
Jika mereka berbicara tentang melukai diri sendiri, Anda tidak boleh menganggapnya sebagai kata-kata kosong, dan jika perlu cari bantuan profesional.
Advertisement
7. Tiba-tiba menyendiri dan menolak untuk bermain bersama teman
Bukan hal yang aneh jika anak-anak memiliki perselisihan, dan mereka biasanya menyelesaikannya dengan cukup cepat.
Namun, jika salah satu dari anak Anda yang mengalami masalah ini, jangan langsung menghubungi orang tua teman mereka, sebaliknya cobalah membantu mereka memecahkan masalah.
Berikan saran tentang bagaimana menyelesaikan argumen mereka. Misalnya, cobalah membantu mereka berlatih meminta maaf sehingga mereka dapat belajar cara meminta maaf kepada teman-temannya.
8. Anak sering membuat ulah
Anak-anak sering kali kesulitan mengatasi emosi mereka, seperti amarah, kesedihan, atau kekecewaan, jika ini terjadi cobalah untuk mundur selangkah dan periksa situasinya.
Jika Anda berhasil melakukan ini, mungkin dapat mencegahnya di masa mendatang.
Misalnya, jika anak tidak mendapat mainan setiap kali mereka memasuki toko, ini adalah alasan yang cukup untuk mengamuk.
Sebelum memasuki toko, beri tahu mereka bahwa pergi ke toko tersebut hanya untuk berbelanja bahan makanan.
Advertisement
9. Sering merasa tidak bersyukur
Tanpa memikirkannya, terkadang anak-anak mengatakan hal-hal yang terdengar sangat kasar dan tidak berterima kasih.
Misalnya di pesta ulang tahunnya, ketika seseorang menawarkan sesuatu yang tidak terlalu mereka sukai, beberapa anak mungkin dengan cepat menunjukkan ketidaksenangannya.
Alasan untuk hal ini mungkin mereka merasa berhak atas sesuatu yang lebih baik tanpa harus bersikap baik dahulu.
Bantu mereka menyadari bahwa hadiah membutuhkan biaya dan bahwa orang sering menghabiskan banyak waktu untuk memilih hadiah yang menurut mereka paling mereka sukai sehingga harus menghargai setiap pemberian.
10. Seorang anak berlebihan untuk bicara
Setiap anak pasti akan banyak bicara dan menanyakan sesuatu, tetapi itu mulai menjadi masalah ketika itu berlebihan.
Tentu, ini adalah bagian dari perkembangan anak, tetapi perlu dikontrol karena batasan harus ditetapkan.
Mereka mungkin mencari bahan obrolan untuk mendapatkan perhatian dan akan melakukannya secara terus menerus jika mereka merasa diabaikan atau ditinggalkan.
Bisa juga karena mereka mencoba untuk mengambil kendali atas apa yang mereka lakukan.
Pastikan orang tua memberikan perhatian yang cukup kepada anak adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan.
Reporter: Veronica Gita
Advertisement