Liputan6.com, Jakarta - Layanan pesan-antar makanan lewat aplikasi kian diminati masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Sepanjang 2020 itu pula, ada beberapa kategori makanan yang penjualannya melesat, termasuk di GrabFood.
"Ranking pertama sudah pasti diawali dengan menu ayam," kata Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia Hadi Surya dalam konferensi pers, Senin, 8 Februari 2021.
Hadi melanjutkan, kategori ayam menjadi menu terpopuler, mulai dari ayam goreng, ayam bakar, hingga ayam geprek. Peringkat kedua disabet oleh ragam menu nasi, mulai dari nasi goreng, nasi bakar, dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Ketiga, ada menu kopi. Ini juga dilandasi dari kebiasaan konsumen yang sekarang beralih sebelumnya work from office sekarang work from home," lanjutnya.
Lokasi bekerja yang berubah turut membuat konsumen beradaptasi dan menyesuaikan dengan keseharian mereka. Meski bekerja dari rumah, mereka tetap mencari asupan kafein dari menu kopi favorit.
"Keempat itu ada menu variasi dari mi. Mi seperti kita ketahui jadi salah satu staple food category yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia," ungkap Hadi.
Sementara, menu yang paling banyak dipesan di GrabFood selama 2020 yang kelima adalah snacking food. Pemesanan jenis menu ini dilihat meningkat karena juga dilandasi kebiasaan suka ngemil dalam keseharian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tren yang Berubah
Hadi juga melihat kecenderungan pemesanan makanan dan minuman yang berubah selama masa pandemi Covid-19. Kini, masyarakat melihat dari sisi value for money.
"Jadi penawaran-penawaran yang diberikan oleh masing-masing mitra merchant itu harus dibilang rasanya oke dan harganya sesuai. Juga mungkin harus disesuaikan, misalnya ada menu-menu yang ditawarkan untuk paket satu keluarga, paket bertiga atau berempat," kata Hadi.
Penyesuaian itu mengacu pada masyarakat yang saat ini banyak beraktivitas dari rumah. Sekali pemesanan, ada kecenderungan mencari restoran-restoran yang menyediakan beragam pilihan untuk memenuhi selera masing-masing keluarga.
"Kalau kategori minuman, sebenarnya juga menarik. Kita melihat banyak pembelian yang cenderung volumenya lebih bulk. Yang saya maksud bulk misalnya tren kopi satu liter yang awalnya karena banyak masyarakat yang sudah punya brand kopi favorit mereka," tambahnya.
Pemesanan tersebut juga dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumen kala beraktivitas di rumah. Pelaku usaha kuliner dengan cepat menangkap tren pasar dengan berinovasi, seperti contohnya meluncurkan kemasan kopi satu liter.
Advertisement