Khofifah: 38 Daerah di Jatim Siap PPKM Mikro hingga RT

Khofifah menyebutkan, PPKM mikro di Jatim lebih kecil dari desa. Poskonya memang berada di desa, namun penerapannya berbasis RT.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Feb 2021, 15:06 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 38 daerah di Jawa Timur (Jatim) siap melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di setiap rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RT).

"Pelaksanaannya di seluruh kabupaten/kota, tapi basisnya adalah mikro. Basis mikro Ini adalah RT, atau kalau antar RT jadi RW," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (9/2/2021).

Khofifah menyebutkan, PPKM mikro di Jatim lebih kecil dari desa. Poskonya memang berada di desa, namun penerapannya berbasis RT.

"Prinsipnya berbasis skala RT. Poskonya di desa. Karena ini terkait update data, reportase dari seluruh dinamika yang ada di desa atau kelurahan itu," ucapnya.

Pemprov bersama Polda Jatim pun disebut telah memetakan zonasi risiko penyebaran Covid-19 secara menyeluruh di setiap RT. Data milik Polda Jatim, kata Khofifah, setidaknya ada 210 RT yang masuk zona merah, 1.245 RT berzona oranye, 10.023 RT zona kuning dan 81.730 RT zona hijau.

Semuanya tersebar di 38 kabupaten/kota. Khofifah optimistis PPKM mikro kali ini bisa menekan angka penyebaran Covid-19 secara signifikan di Jatim. Sebab, model ini yang dinilai efektif.

"Seperti penjelasan Pak Wali Kota Malang tadi ketika dilakukan rapid antigen ternyata 50 persen di luar kota malang. Artinya sama-sama membatasi, sehingga tidak di sini membatasi di sini kemudian muncul di sana. Di sana tutup muncul di tempat lain," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Melandai

Khofifah mengeklaim, sejak November penyebaran Covid-19 sebenarnya sudah menunjukkan angka melandai. Diantara seluruh provinsi di Jawa, Jatim disebutnya sudah menduduki urutan ke empat penyebaran Covid-19.

"Artinya harus menjadi sumber semangat kita menurunkan yg terkonfirmasi positif, menurunkan angka kematian, menurunkan positifity rate, menurunkan rate of transmition," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya