Liputan6.com, Surabaya - Polda Jatim mengeluarkan segala jurus, mulai memperbanyak Kampung Tangguh Semeru hingga donor plasma konvalesen, untuk mengoptimalkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara Mikro.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan, pihaknya menargetkan sebanyak 7.043 Kampung Tangguh Semeru dapat terbentuk dalam 100 hari pelaksanaan.
Advertisement
"Saat ini sudah terbentuk sebanyak 3.449 Kampung Tangguh Semeru dari sebelumnya hanya berjumlah 2.906. Rencananya Minggu depan akan menambah 2.104 Kampung Tangguh Semeru," ujar Nico di Mapolda Jatim, Selasa (9/2/2021).
Nico mengatakan, Polres di Jatim yang berjumlah 39, jika dalam satu Minggu mampu menambah 50 sampai dengan 100 Kampung Tangguh, maka akan terbentuk 5.603 Kampung Tangguh Semeru di Jatim.
Tak hanya itu, Polda Jatim aktif mendorong personelnya untuk melakukan program donor plasma konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang ada di kabupaten/kota.
"Maka dalam tiga bulan atau 100 hari dari sekarang akan terbentuk 7.043 Kampung Tangguh Semeru. Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan COVID-19," ucapnya.
Selain optimalisasi Kampung Tangguh Semeru, Irjen Nico mengatakan pihaknya juga akan memberikan edukasi.
"Kami juga akan menindaklanjuti arahan dari Menteri Agama untuk bekerja sama dalam menyosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat karena Jawa Timur berbasis Islam kultural," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ajak Tokoh
Dia juga mengajak tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau informal, komunitas dan organisasi untuk menyampaikan misi atau pesan terkait dengan protokol kesehatan dan 3M.
"Selain strategi preemtif kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker, dan strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM di lingkungan RT dengan titik utam di zona merah dan oranye," ucapnya.
Advertisement