Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat tak sedikit pebisnis, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bertahan dengan berbagai "peluru." Adaptasi cepat dan tepat tahun lalu pun berlanjut, bahkan bisa diperbarui pada 2021, mengingat krisis kesehatan global belum berakhir.
Lalu, apa saja insights yang bisa membantu mengarahkan strategi bisnis UMKM tahun ini? Multi-service platform berbasis teknologi, Gojek, mencatat sejumlah poin yang bisa dipertimbangkan dalam mengembangkan bisnis UMKM pada 2021 berdasarkan data internal mereka.
"Kami terus mendorong mereka (pelaku UMKM) go digital karena preferensi konsumen akan meningkat untuk belanja di ranah digital. Ini (belanja online) akan jadi permanen, bahkan pascapandemi," kata Shinto Nugroho, Chief of Public Policy and Government Relations Gojek, dalam jumpa pers virtual, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Jadi, sambung Shinto, indikatornya bukan lagi seberapa besar tokonya, tapi lebih pada produk dan layanan apa yang bisa diberikan. "Karenanya, Gojek terus memberi solusi komprehensif, secara teknologi maupun non-teknologi, untuk mendorong upaya para pelaku bisnis UMKM," sambungnya.
Lebih lanjut, Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung menjabarkan setidaknya tujuh catatan bagi pelaku UMKM untuk berdaya sepanjang 2021. "Tahun ini, termasuk di Gojek, masih banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Tapi, di antaranya terdapat pula peluang untuk berkembang," tuturnya.
1. Memahami Pergerakan Bisnis pada 2020
Sebagai gambaran awal, Novi menjelaskan, usaha rumahan merajai geliat UMKM tahun lalu. Dari kategori itu, usaha kuliner jadi yang paling banyak didapati. "Makanan dan jasa yang laris adalah kopi, ayam, laundry, dan buah-buahan," kata Novi.
Dari data yang sudah masuk, pihaknya memprediksi kuliner tenant pada tahun 2021 akan didominasi dessert box, menu berbahan dasar Milo, dan rice bowl. "Rice bowl ini mungkin karena praktis dan lebih murah," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Pilih Jenis Diskon Paling Favorit
Diskon dinilai sebagai strategi pemasaran yang masih jitu. Tapi, kata Novi, catatannya adalah diskon macam apa yang secara efektif bisa menggaet pelanggan, mengingat jenis promosi ini bisa sangat beragam.
Yang paling diminati adalah potongan harga pada produk dagangan, disusul promo ongkos kirim, dan, terakhir, diskon dengan jumlah belanja tertentu.
"Media sosial jadi kanal penjualan bagi banyak pelaku UMKM. Gojek sendiri sudah menyediakan fitur untuk dengan mudah membagikan produk ke media sosial untuk memaksimalkan penjualan," Novi menjelaskan.
Advertisement
3. Efisiensi Bisnis dengan Asisten Online
"Dengan berbagai macam jalur promosi, itu memang efektif menjangkau lebih banyak konsumen. Tapi, tanpa sadar juga jadi beban operasional," kata Novi. Maka dari itu, ia menyarankan untuk memanfaatkan jasa asisten online.
"Ada tools (asisten online dari Gojek) yang dulu sudah didesain (namanya Selly), dan jadi sangat relevan di masa sekarang," ujar Novi sembari menambahkan lebih cepat pertanyaan pelanggan dijawab, transaksi disinyalir akan kian lancar.
4. Perbanyak Pilihan Metode Pembayaran
Andrina Effendi, pemilik usaha Batik Nayara, mengatakan bahwa terbatasnya metode pembayaran sempat jadi tantangan saat memindahkan sebagian besar operasional bisnisnya ke ranah daring. "Tapi, di sisi lain, kami juga sadar bahwa beralih ke digital adalah strategi untuk survive," katanya di kesempatan yang sama.
Ia pun memanfaatkan ragam pilihan metode pembayaran yang ditawarkan Gojek, termasuk via kartu kredit, untuk menemuhi tuntutan pelanggan. "Ternyata pelanggan Batik Nayara cukup banyak yang bertransaksi dengan kartu kredit," tuturnya.
Kemudahan memperluas metode pembayaran juga dirasakan pemilik usaha kuliner, Claypot Popo, Florencia Calista, yang mengaku terbantu dengan adanya fitur QR code dari GoPay. "Selain bikin pelanggan lebih nyaman karena tak ada pertukaran kartu, ini juga membantu pelaku bisnis track pengeluaran. Apalagi, dananya sudah langsung terhubung dengan rekening terdaftar," katanya.
Advertisement
5. Solusi Modern untuk Logistik Usaha
"Naiknya permintaan layanan GoSend sampai 90 persen di masa pandemi jadi acuan dalam poin ini," kata Novi. Makanan, sambungnya, jadi item yang paling sering dikirimkan pada periode tersebut, dan diprediksi akan berlanjut pada 2021.
6. Kombinasi Bisnis Online dan Offline
Karena satu-dua hal, kata Novi, ada mitra yang tetap memutuskan membuka gerai offline mereka, Claypot Popo salah satunya. Flo menjelaskan, sejak awal, pihaknya memang menawarkan sensasi dine-in dengan makanan dan suasana di tempat.
Dalam kombinasinya, Flo mengatakan, mereka memanfaatkan fitur pick up dari GoFood. "Jadi, bagaimana tetap mempertahankan autentisitas dengan adjusment memanfaatkan bantuan Gojek supaya pelanggan tetap bisa enjoy produk kami," katanya.
7. Pelatihan dan Networking
"Jangan menutup kemungkinan untuk networking. Dengan begitu, (pelaku UMKM) bisa mendapat info terbaru untuk bertahan di masa pandemi," tutur Novi, menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengadakan pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM.
Bisnis Game di Indonesia
Advertisement