Waskita Beton Gandeng Perusahaan Jepang Gaet Proyek Pelabuhan hingga Reklamasi

Waskita Beton Precast menjalin kerja sama dengan Perusahaan Jepang yaitu TOA Corporation menangkap proyek-proyek eksternal di bidang keairan.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Feb 2021, 20:30 WIB
Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) menandatangani nota kesepahaman (MOU) bersama dengan Perusahaan Jepang yaitu TOA Corporation.

Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Moch. Cholis Prihanto menyatakan melalui penandatanganan ini, perusahaan optimis untuk mendapatkan proyek-proyek eksternal yang telah ditargetkan Perusahaan.

“Ini merupakan langkah yang baik bagi perusahaan karena melalui kolaborasi ini, tentunya daya saing perusahaan akan semakin kuat khususnya dalam menangkap proyek-proyek eksternal di bidang keairan," ujar dia di Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Nota kesepahaman ini ditujukan untuk mengadakan kerja sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO/JO) untuk melaksanakan proyek-proyek konstruksi khususnya dalam bidang keairan, saluran air limbah, pengerukan, reklamasi, pelabuhan dan bangunan garis pantai.

Dalam hal ini Waskita Beton Precast dan TOA berbagi pengetahuan dan teknologi dalam jasa konstruksi.

Kerja sama ini juga akan memberikan dukungan dalam memasarkan Produk Waskita Beton Precast kepada cakupan pelanggan yang lebih luas.

Sebagai informasi, tahun 2021 Perusahaan menargetkan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp 7,88 Triliun dengan persentase proyek internal 21 persen dan Eksternal 79 persen. Adapun Proyek-proyek tersebut berasal dari Swasta, BUMN, serta Proyek Pemerintah

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Waskita Beton Peroleh Kontrak Baru Rp 1,6 Triliun hingga Oktober 2020

Pekerja menyelesaikan proses PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,68 triliun hingga Oktober 2020. Di mana dari total perolehan ini, sebesar 38 persen dari kontrak internal dan sebesar 62 persen dari kontrak eksternal.

Proyek eksternal tersebut di antaranya Proyek Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Proyek Jalan Tol Aceh-Sigli, Proyek Jalan tol Prabumulih-Muara Enim, dan proyek lainnya.

Berdasarkan Laporan Keuangan per September 2020, Pendapatan Usaha Waskita Beton Precast adalah sebesar Rp 1,44 triliun. Pada situasi pandemi saat ini, melalui adanya Manajemen baru Waskita Beton Precast memiliki strategi bisnis salah satunya adalah ekspansi bisnis dengan memperluas pasar eksternal.

Waskita Beton Precast menargetkan nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp 5 triliun, di mana sekitar Rp 3,3 triliun berasal dari proyek eksternal di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan sisanya berasal dari proyek internal.

"Perusahaan optimis untuk dapat terus meningkatkan porsi nilai kontrak eksternal. Tentunya dengan inovasi produk Waskita Beton Precast yang selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar," ujar Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk., Moch. Cholis Prihanto, Senin (23/11/2020).

Selain ekspansi bisnis, Cholis juga menambahkan bahwa Waskita Beton Precast telah menyusun beberapa strategi bisnis untuk tahun 2020-2021.

“Untuk mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan, kami telah menyusun beberapa strategi bisnis antara lain ekspansi bisnis, produk baru, efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas perbankan,” ujarnya.

Dikatakannya, Waskita Beton Precast selalu berkomitmen untuk terus menghasilkan produk baru. Beberapa produk baru tersebut antara lain bantalan rel, tetrapod, tiang beton pracetak, sistem pengerasan rigid, dan reinforced concrete pipe. Perusahaan juga melakukan efisiensi melalui shared resource dan command center.

“Waskita Beton Precast akan melakukan pengelolaan sumber daya secara terintegrasi. Selain itu kami juga akan melakukan clustering pada unit usaha yang lokasinya berdekatan, sehingga akan lebih efisien,” kata Cholis.


Kolaborasi

Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mensuplai kebutuhan akan beton cetak dan pra cetak. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan strategi kolaborasi yaitu dengan memaksimalkan sumber daya pihak lain untuk dapat mengoptimalkan efisiensi operasional.

Terakhir melalui restrukturisasi fasilitas perbankan melalui Bank Himbara yang dilakukan bersama dengan induknya yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kemudian Waskita Beton Precast juga sedang dalam proses kajian dengan pihak ketiga independen dan bank swasta dengan melakukan rollover fasilitas pinjaman dan mengubah skema cicilan.

Kondisi Waskita Beton Precast masih cukup baik jika dilihat dari rasio utang berbunga (gearing ratio) dan rasio lancar (current ratio) di mana rasio utang berbunga Perusahaan per September 2020 adalah 1,04x (covenant 2,5x), dan rasio lancar perusahan adalah 1,31x. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang cukup luas serta masih mampu untuk memenuhi hutang jangka pendeknya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya