Saham ANTM Masuk Jajaran Indeks Global

Di wilayah Asia Pasifik terutama Indonesia, MSCI menambah satu saham yang masuk daftar komposisi saham di MSCI Global Standard Index yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 10 Feb 2021, 07:35 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali rilis daftar komposisi saham atau rebalancing saham terbaru yang menjadi pembentuk perhitungan indeks MSCI . Perubahan ini akan berlangsung pada penutupan 26 Februari 2021.

Di wilayah Asia Pasifik terutama Indonesia, MSCI menambah satu saham yang masuk daftar komposisi saham di MSCI Global Standard Index yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).  Sementara itu, MSCI mengeluarkan saham PT Ace Hardware Tbk. Hal itu diumumkan MSCI pada 9 Februari 2021.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 9 Februari 2021, saham ANTM merosot 3,53 persen ke posisi Rp 2.730 per saham. Saham ANTM sempat dibuka naik 20 poin ke posisi 2.850 per saham. Saham ANTM sempat berada di level terendah 2.640 dan tertinggi 2.860. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 128.813 kali dengan nilai transaksi Rp 2,4 triliun.

Mengutip data RTI, saham ANTAM sudah naik 174,47 persen ke posisi Rp 1.935 per saham semalam periode 1 Oktober-30 Desember 2020. Saham ANTAM sempat berada di level tertinggi 2.070 dan terendah 705 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.954.879 kali dengan nilai transaksi Rp 37,9 triliun.

Sementara itu, saham ACES turun 0,89 persen ke posisi Rp 1.670 per saham pada 9 Februari 2021. Saham ACES sempat berada di level tertinggi 1.710 dan terendah 1.635 per saham. Saham ACES sempat dibuka naik 15 poin ke posisi 1.700 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.615 kali dengan nilai transaksi Rp 93,1 miliar.

Saham ACES sudah menguat 7,52 persen ke posisi 1.715 per saham selama periode 1 Oktober-30 Desember 2020. Total frekuensi perdagangan saham 271.066 kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 triliun.

Sementara itu, di MSCI Global Small Cap Index,  ada tambahan saham ACES. Sedangkan saham ANTM dikeluarkan.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi pada 10 Februari 2021

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, analis prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lanjutkan koreksi pada perdagangan saham Rabu, (10/2/2021). Sejumlah sentimen global dan domestik akan pengaruhi IHSG.

Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG sedang berada dalam konsolidasi wajar. Di sisi lain potensi tekanan terlihat belum akan berakhir, sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG.

"IHSG berpotensi konsolidasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.971-6.299,” kata dia.

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI).

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan,  ada sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG seperti pelaku pasar menanti pengesahan stimulus oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Selain itu, ada proyeksi penurunan data inflasi dan China. Sedangkan dari dalam negeri kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Ia melihat masih ada potensi lanjutkan koreksi untuk IHSG.

 "IHSG akan bergerak di kisaran 6.102-6.256,” kata dia.

Untuk pilihan sahamnya, Nafan memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR),  dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya