Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan penyegaran birokrasi di tubuh BUMN. Kali ini, Perum Perhutani mendapat gilirannya.
Melalui Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-45/MBU/02/2021 tanggal 9 Februari 2021 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perum Perhutani, Menteri BUMN mengubah susunan direksi beserta nomenklatur jabatan di Perum Perhutani.
Advertisement
Erick memberhentikan Bambang Catur Wahyudi sebagai Direktur Operasi Perum Perhutani dan Eko Wahyudi sebagai Direktur Keuangan Perum Perhutani.
Kemudian, 3 jabatan direktur perusahaan juga diubah nomenklaturnya, antara lain:
- Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan
- Direktur Operasi menjadi Direktur Komersial
- Direktur Perhutanan Sosial menjadi Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial
SK tersebut juga mengalihkan penugasan para pejabat di Perum Perhutani, yaitu:
- Ahmad Ibrahim, semula sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran menjadi Direktur Komersial Perum Perhutani.
- Natalis Anis Harjanto, semula sebagai Direktur Perhutanan Sosial menjadi Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani.
- Kemal Sudiro, semula Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan IT menjadi Direktur Keuangan Perum Perhutani.
"Mengangkat Endung Trihartaka sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perum Perhutani dan M. Deni Ermansyah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan IT Perum Perhutani," demikian dikutip dari keterangan resmi Perum Perhutani, Rabu (10/2/2021).
Dengan demikian, berikut susunan direksi baru Perum Perhutani:
- Direktur Utama Wahyu Kuncoro
- Direktur Komersial Ahmad Ibrahim
- Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Natalis Anis Harjanto
- Direktur Keuangan Kemal Sudiro
- Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Endung Trihartaka
- Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan IT M. Deni Ermansyah
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir: 1.048 Pegawai BUMN Donor Plasma untuk Pasien Covid-19
Kementerian BUMN meresmikan program Plasma BUMN untuk Indonesia, sebagai upaya meningkatkan tingkat kesembuhan bagi pasien covid-19. Adapun jumlah pendonor plasma dari 66 BUMN berjumlah 1048 orang.
“Hari ini jumlah pendaftar untuk donor plasma ada 1048 orang terdiri dari 66 BUMN di 33 provinsi. Insyallah kerjasama yang dilakukan BUMN dengan PMI bisa terus bergulir,” Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).
Erick Thohir menjelaskan, seperti yang disampaikan oleh Jusuf Kalla (JK) selaku ketua Palang Merah Indonesia (PMI), bahwa 400 cc darah diklaim bisa menyelamatkan 2 nyawa pasien covid-19 sehingga bisa pulih.
“Seperti yang disampaikan bapak Jusuf Kalla bahwa 400 cc itu bisa menyelamatkan 2 nyawa manusia, dan memang ini sangat penting bagaimana kita harus menekan daripada jumlah kematian masih tinggi,”ujarnya.
Selain upaya vaksinasi yang sudah berjalan. Pemerintah melalui BUMN meresmikan program plasma BUMN untuk Indonesia, untuk mendukung dan mempercepat penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.
“Laporan dari lapangan kemarin, ketika kami rapat Komite yang dipimpin oleh pak Menko, bahwa setelah nakes itu disuntik yang tadinya penularan bisa rata-rata 200 (orang) di sebuah provinsi, setelah minggu ketiga turun 24 (orang) saja, penurunannya sangat drastis. Dari yang 200 menjadi 15 persen,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN terlepas dari tugasnya dalam menjaga korporasi. BUMN tidak melupakan tugasnya dalam menjaga kontribusinya kepada public service atau pelayanan masyarakat, yang mana terus dilaksanakan.
“Ini bagian sumbangsih yang kita sudah lakukan dan Insya Allah terlepas dari penugasan korporasi, tentu yang terpenting melayani masyarakat menjadi terdepan bagi Kementerian BUMN. Bismillah program terus dijalankan dan dikonsistenkan beberapa bulan kedepan,” pungkasnya.
Advertisement