Indonesia Tak Pesan Vaksin COVID-19 Sputnik V Meski Murah, Ini Respons Dubes Rusia

Vaksin Sputnik V disebut sebagai yang paling murah di dunia, namun Indonesia tidak ikut pesan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Feb 2021, 12:35 WIB
Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin COVID-19 bernama "Sputnik V" pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, pada 15 September 2020. (Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah memesan beberapa jenis vaksin COVID-19 dari China, Amerika Serikat, dan Inggris. Rusia juga menawarkan vaksin Sputnik V, tetapi tidak mendapat orderan dari Indonesia.

Dari segi harga, Rusia menyebut vaksin Sputnik V sebagai yang termurah. Sputnik V juga sudah dipakai Rusia dan dipesan beberagai negara, seperti Kazakhstan, Iran, dan Argentina. 

Menyikapi hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyova, mengaku tidak kecewa pada keputusan Indonesia, sebab sudah banyak negara lain yang memesan Sputnik V. 

"Ada 23 negara sejauh ini yang telah meregistrasi Sputnik V dan beberapa sudah mulai memvaksinasi populasinya dengan Sputnik V. Jadi kami tidak bisa bilang kami kecewa. Ini adalah hak setiap (negara) untuk mendapat vaksin dari berbagai perusahaan yang pemerintah anggap layak," ujar Dubes Lyudmila pada konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Dubes Lyudmila mengatakan, vaksin COVID-19 Sputnik V adalah yang paling terjangkau di dunia. Harganya kurang dari US$ 10 per dosis. 

Rusia siap menyediakan vaksin Sputnik V ke pemerintah Indonesia apabila kelak mendapat pesanan. "Saya hanya ingin menekankan bahwa kita siap menyediakan vaksin Sputnik V," tegas Dubes Lyudmila.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Vaksin untuk Swasta

Calon penumpang antre untuk rapid test COVID-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (26/10/2020). Memasuki libur panjang, jumlah penumpang kereta jarak jauh mengalami lonjakan sehingga terjadi antrean panjang rapid test yang menjadi syarat wajib pengguna jasa KAI. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pemerintah Rusia juga berminat untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta yang ingin vaksinasi pegawainya. 

"Hal itu kemungkinan dilakukan dalam rangka menyediakan vaksin untuk perusahaan swasta, untuk pegawai mereka, dan keluarga mereka," ujar Dubes Lyudmila.

Pada akhir 2020, Rusia telah mendaftarkan Sputnik V ke BPOM RI. Rusia masih menantikan hasilnya. 

Rusia memiliki tiga vaksin COVID-19. Selain Sputnik V, Rusia juga punya EpiVacCorona oleh Vector Institute, serta satu vaksin lagi yang dikembangkan Federal Scientific Center for Research and Development of Immune and Biological Products.


Program Vaksinasi di Indonesia

Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di RSUD Cengkareng, Jakarta, Kamis (14/01/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap awal akan menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jumlah total penerima vaksinasi COVID-19 tahap pertama per Selasa 9 Februari 2021 mencapai 845.407 orang. Sementara, sebanyak 221.453 orang telah disuntik dua dosis vaksin virus corona.

Menurut data dari laman Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19, jumlah penerima vaksin COVID-19 dosis pertama pada Selasa kemarin bertambah 30.822.

Sementara penerima suntikan kedua vaksin virus corona hari ini dilaporkan bertambah sebanyak 50.183.

Total sasaran vaksinasi sumber daya manusia kesehatan hingga hari ini mencapai 1.468.764. Adapun, sasaran ini meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Sementara, total sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 181.554.465 orang penduduk berusia di atas 18 tahun.


Infografis COVID-19:

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya