FOTO: Protes Kudeta Militer, Para Wanita Myanmar Tampil Anggun dengan Gaun Pengantin

Ratusan wanita memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021).

oleh Johan Fatzry diperbarui 10 Feb 2021, 15:00 WIB
Ribuan Wanita Kenakan Gaun Pengantin Protes Kudeta Militer Myanmar
Ratusan wanita memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021).
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). aksi protes terjadi selama empat hari berturut-turut untuk menentang kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. (AFP/ Ye Aung Thu)
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). Aksi unjuk rasa terus digelar para demonstran yang mengabaikan larangan demonstrasi oleh militer. (AFP/ Ye Aung Thu)
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). Militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari dan menahan sejumlah tokoh termasuk Aung San Suu Kyi. (AFP/ Ye Aung Thu)
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). aksi protes terjadi selama empat hari berturut-turut untuk menentang kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. (AFP/ Ye Aung Thu)
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). Aksi unjuk rasa terus digelar para demonstran yang mengabaikan larangan demonstrasi oleh militer. (AFP/ Ye Aung Thu)
Sejumlah wanita Myanmar memakai gaun pengantin memegang plakat selama demonstrasi menentang kudeta militer 1 Februari di Yangon (10/2/2021). Militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari dan menahan sejumlah tokoh termasuk Aung San Suu Kyi. (AFP/ Ye Aung Thu)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya