Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang dari salah satu primata langka Owa Jawa, Jolly. Induk itu melahirkan bayi mungil berjenis kelamin betina dengan berat 370 gram.
Induk Owa Jawa itu melahirkan melalui operasi caesar yang berlangsung selama 25 menit pada Rabu, 3 Februari 2021 tepat pukul 10.25 WIB. Kabar tersebut disampaikan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui akun Instagram @kementerianlhk, Selasa, 9 Februari 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Bayi ini lahir dari induk betina bernama Jolly dan pejantan bernama Boby. Jolly dan Boby merupakan pasangan Owa jawa yang direhabilitasi di Javan Gibbon Center (JGC), Resort PTN Wilayah Bodogol @tn_gedepangrango," tulis akun @kementerianlhk.
Kelahiran secara caesar ini merupakan kali ketiga bagi Jolly. Anak pertamanya lahir pada 28 April 2018 dan diberi nama Billy Putri dan anak kedua lahir pada Desember 2019. Namun, satu anaknya mati setelah beberapa hari dirawat.
Sehari sebelum Jolly melahirkan ketiga kalinya, pada Selasa, 2 Februari 2021, tepatnya pada pukul 14.00 WIB, drh. Pristi, M.Si, dokter hewan di JGC mendapatkan laporan dari salah satu animal keeper atau perawat satwa JGC bernama Ayung bahwa Jolly menunjukkan gejala inisial proses kelahiran atau biasa disebut kontraksi.
"Dikarenakan kontraksinya sudah lebih dari 12 jam dan bayi yang tak kunjung lahir, maka perlu dilakukan segera tindakan medis. Dari sini kekhawatiran kami dimulai. drh. Pristi (JGC) dan drh. Permana (Pusat Studi Satwa Primata, IPB), yang dibantu Sdr. Ayung, serta disaksikan oleh petugas dari Resort PTN Wilayah Bodogol BBTNGGP, melakukan tindakan bedah caesar untuk menyelamatkan induk dan bayi," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terlilit Tali Pusar
Saat bayi muncul, ternyata ditemukan kondisi leher bayi Owa Jawa yang terlilit tali pusar (ari-ari). Dengan sigap dan secara perlahan-lahan lilitan tersebut dilepaskan dan tubuhnya dibersihkan dari darah yang menempel.
Jolly lahir di Javan Gibbon Center (JGC) merupakan salah satu upaya mengejawantahkan cinta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kelestarian Owa Jawa, kerja sama Balai Besar TNGGP dengan Yayasan Owa Jawa (YOJ) yang didukung Conservation International Indonesia (CI Indonesia).
Sejak 2003, jumlah Owa Jawa yang direhabilitasi di JGC sebanyak 50 individu. Sebanyak 32 individu di antaranya telah dilepasliarkan.
"Semoga dapat berkembang dengan baik, agar nanti bisa menikmati "rumah" yang sesungguhnya," bunyi keterangan tersebut.
Advertisement