Liputan6.com, Hong Kong- Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa pemerintah wilayah itu akan menangguhkan sementara lockdown model "penyergapan" yang kontroversial, selama liburan Tahun Baru Imlek.
Keputusan itu diambil ketika penasihat pemerintah mendesak warga Hong Kong untuk tetap waspada atau berisiko "kembali ke titik awal" penyebaran COVID-19 setelah liburan Imlek.
Advertisement
Saat berbicara menjelang rapat Dewan Eksekutif, Pemimpin Eksekutif Carrie Lam mengatakan bahwa langkah pengamanan lockdown yang padat, yang melibatkan lebih dari 10.000 petugas akan dihentikan sementara karena pandemi mulai mereda, dengan jumlah infeksi baru - termasuk yang tidak bisa dilacak - menurun.
Hong Kong telah mengonfirmasi 26 infeksi baru, yang kira-kira sejalan dengan jumlah rata-rata yang tercatat selama sepekan terakhir, meskipun angka itu adalah yang terendah sejak 6 Februari ketika 19 kasus dilaporkan.
Otoritas kesehatan Hong Kong telah melakukan 26 penguncian, dengan yang terbaru dimulai pada pukul 7 malam di kawasan Kiu Yu Mansion dan Kiu Fat Mansion di Lok Shan Road dan di To Kwa Wan.
Sekretaris Utama Matthew Cheung Kin-chung sebelumnya mengatakan pemerintah akan mengintensifkan "operasi pengujian wajib" di daerah tertentu hingga Rabu 10 Februari, sehari sebelum Malam Tahun Baru Imlek.
Lam menekankan bahwa lockdown telah "dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kasus pada warga terkait".
"Ini terbukti efektif… tetapi mengingat pentingnya masyarakat Hong Kong pada Tahun Baru Imlek, saya pikir sebelumnya, sekretaris kepala administrasi telah menyebutkan bahwa kami akan melakukan operasi ini hingga [Rabu]," kata Carrie Lam, seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (11/2/2021).
Tetapi, pemimpin eksekutif Hong Kong tersebut juga memperingatkan bahwa warga kemungkinan hanya dianjurkan merayakan Imlek di rumah mereka.
"Saya berharap orang-orang akan terus menghindari pergi keluar atau ikut serta dalam pertemuan keluarga," ujar Carrie Lam.
"Mereka harus tetap waspada tentang kebersihan, dan saya berharap setelah liburan Tahun Baru Imlek, kita dapat secara bertahap kembali ke kehidupan normal kita," tambahnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Hong Kong Pertimbangkan Buka Sekolah Usai Liburan Imlek
Pemerintah Hong Kong disebut akan mendiskusikan dengan sekolah-sekolah terkait kemungkinan untuk secara bertahap melanjutkan kelas tatap muka setelah liburan Imlek, dan juga mempertimbangkan untuk mengizinkan pembukaan kembali beberapa bisnis yang telah ditutup di bawah peraturan social distancing.
Seorang ahli pengobatan pernapasan di Universitas China dan penasihat pemerintah untuk krisis kesehatan, yaitu Profesor David Hui Shu-cheong, setuju bahwa orang-orang perlu istirahat dari lockdown selama musim liburan, tetapi juga memperingatkan agar tidak lengah.
"Selama tidak ada pertemuan keluarga dalam skala besar selama liburan, tes COVID-19 seharusnya sudah cukup," kata Hui.
"Jika jumlah kasus yang dikonfirmasi benar-benar meningkat pesat setelah Tahun Baru Imlek, maka kita kembali ke titik awal. Jadi semuanya tergantung pada masyarakat," lanjutnya.
Dari kasus Virus Corona COVID-19 terbaru di Hong Kong, 21 adalah kasus lokal, termasuk lima yang tidak dapat dilacak.
Sementara 5 infeksi lainnya adalah kasus impor. Total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Hong Kong kini mencapai 10.693.
Hong Kong juga mencatat kematian tambahan akibat Virus Corona - seorang wanita berusia 82 tahun dengan penyakit bawaan meninggal pada Senin malam dan seorang pria berusia 87 tahun dengan penyakit kronis yang meninggal pada Selasa malam - menjadikan jumlah kematian terkait COVID-19 menjadi 188 orang.
Advertisement