Cerita Membangun Bisnis Online di Tengah Pandemi

Banyak pelaku bisnis online yang meraih sukses dari usahanya. Salah satunya adalah Menhefari.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2021, 22:37 WIB
Ilustrasi Belanja Online, e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Liputan6.com, Jakarta Pandemi membuat banyak bisnis bergejolak. Mulai dari industri hingga pariwisata dan masih banyak lainnya. Namun di balik penurunan ini, justru bermunculan bisnis baru yang menuai untung.

Seperti bisnis online di bidang perdagangan—apparel, fashion, food & beverages, life style sampai ke usaha pendidikan online.

Banyak pelaku bisnis online yang meraih sukses dari usahanya. Salah satunya adalah Menhefari. Pria kelahiran Koto Anau – Sumatera Barat 39 tahun lalu ini sudah memiliki puluhan toko online ternama.

Tentu ada perjuangan dalam meraih kesuksesannya. Banyak cerita suka duka mengikuti perjalanan bisnis online yang dibangun.

Berawal dari coba-coba sekaligus intuisi yang sangat kuat bahwa bisnis yang terkait internet akan moncer di masa depan, Menhefari yang tak kenal menyerah ini memulai bisnisnya secara online.

“Sebenarnya, ketika pertama kali datang merantau ke Jakarta tahun 2005, niat saya ya cari kerja kantoran. Sayangnya saya yang cuma lulusan SLTA nggak diterima di mana-mana. Bahkan melamar jadi OB hotel saja nggak keterima,” ujar Menhefari.

Dia mengaku tak kenal putus asa ini mulai belajar tentang internet. Dia berkeyakinan, bisnis secara online akan booming. Lelaki yang selain seorang pengusaha dan juga seorang filantropis ini kebetulan sangat melek dunia Teknologi Informasi.

Dia pun mempelajarinya secara otodidak, bahkan belajar membuat website pun ia lakukan sendiri. Tekadnya saat itu, ia harus berhasil dan memiliki penghidupan yang layak untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.

“Malu rasanya kalau harus pulang kampung nggak bawa hasil apa-apa. Bisnis online ini memang saya lakukan pada saat desperate. Alhamdulillah bisnis awal membangun website untuk pihak lain berjalan lancar,” tuturnya.

Bukti kesuksesan menjual website yang sudah ditekuninya sejak 2005, ia berhasil menjual 1500-an website ke berbagai negara. Penjualan terbanyak dari Rusia dan Amerika. Keuntungan dari menjual website ini digunakannya untuk mebangun rumah tangga dan menyenangkan orangtuanya.

Namun, lelaki yang juga pendiri DIMENSI (Digital Marketing Enthusiast Indonesia) lama-lama merasa berat juga menjual website. Perbedaan waktulah yang membuatnya memutuskan untuk berhenti jualan website. Baginya keluarga adalah prioritas.

“Karena perbedaan waktu saya menutup bisnis website. Bisa dibayangkan saat transaksi bisnis di sana siang dan di sini tengah malam. Melelahkan juga. Saya lalu memulai bisnis online lain dengan berjualan produk fisik untuk market lokal Indonesia,” tambah dia.

Awalnya tentu Menhefari tidak langsung memiliki produk sendiri. Dia pun harus mulai dari awal dengan menjadi dropshipper di beberapa marketplace lalu pindah ke platform Facebook dengan berjualan produk sendiri berupa jam tangan atau arloji.

Platform pertama yang ia gunakan adalah Facebook dan kini ia sudah memakai aneka platform termasuk Google dan TikTok.

Banyak suka duka yang dilaluinya sejak membuka bisnis online untuk produk fisik. Apalagi produknya banyak dijual di sejumlah platform. Kesulitan yang ia hadapi ya soal update barang dan lain-lain, karena faktor sukses di bisnis ini adalah kecepatan dan perubahan yang juga selalu cepat.

 


Penopang Bisnis

Menhefari. Dok

Menhefari mampu menjalani bisnisnya yang terlihat dari kesuksesan dan banyak dikenal. Pria dengan panggilan EF ini disegani anak buahnya dan dihormati para kompetitor dan mitra bisnis lainnya.

Dia pun mengaku dalam menopang bisninya dengan menggandeng mitra ekspedia demi kepuasan pelanggan.

“Pada awal pandemi, saya sempat menghentikan kegiatan toko sementara, tetapi kemudian berlanjut apalagi ada pilihan mitra ekspedisi yang sangat membantu kelancaran usaha online saya,” ujar Menhefari.

Dia memilih JX Indonesia terkait pengiriman barang-barang toko online-nya. Disebutkan, ada 3 hal dasar pemilihannya. Ketiga manfaat itu adalah, JX Indonesia memberikan layanan COD (Cash on Delivery), pengambilan barang secara gratis (free pick up) dan tentunya mampu mengantar barang ke seluruh Indonesia.

“Saya sudah pernah pakai semua jasa pengiriman yang ada, namun saya melihat JX Indonesia mampu memberikan yang saya butuhkan dalam proses pengiriman dan pengantaran barang ke konsumen saya dan support-nya adalah yang terbaik,” tegas dia.

Dengan sistem COD juga tidak memengaruhi cash flow-nya, karena JX mampu menjaga kelancaran pembayaran. Omzet Menhefari malah menunjukkan tanda-tanda peningkatan selama menggunakan JX, karena komplain keterlambatan kirim atau antar berkurang. 

“Saya berterima kasih karena Menhefari memercayakan bisnis online pada jasa ekspedisi kami. Bahkan sekarang semakin banyak pebisnis online yang bergabung dengan kami," jelas  CEO JX Indonesia Junaidi.

Reporter: Anisa Aulia

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya