Liputan6.com, Tarakan - Kegiatan operasi Indonesia, Malaysia dan Filipina (Indomalphi) kembali digelar dengan menggunakan pesawat CN-235 dari skadron udara 27 Lanud Manuha, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Pesawat akan mengawasi wilayah perbatasan dengan negara tetangga di Kalimantan Utara.
Jika biasanya Operasi Indomalphi dilakukan secara bersama-sama oleh tiga negara tersebut, kali ini berbeda. Pandemi Covid-19 membuat operasi yang bertujuan unutuk pengamanan batas wilayah udara dan laut Indonesia dengan negara Malaysia dan Filipina ini pun harus dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing negara.
“Kerjasama trilateral Indomalphi seyogyanya itu dilakukan bersama-sama. Meskipun negara Malaysia dan Filipina tidak bisa ikut serta, kita sebagai negara kepulauan tetap harus menjaga keamanan wilayah batas udara dan batas laut kita. Kemarin sudah dilaksanakan satu rute yang mana titik koordinatnya difokuskan pada rute barat,” ujar Komandan Lanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb Somad, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, operasi telah dilakukan pada rute utara Indonesia dan pada rute operasi selanjutnya. Pesawat CN-235 yang melakukan take of dari Lanud Anang Busra Tarakan, kemudian menuju titik koordinat yang dituju yakni menyasar sisi selatan wilayah perbatasan udara dan perairan Indonesia.
“Kemarin tidak ditemukan adanya hal-hal yang menonjol, hanya ada beberapa kapal punya Malaysia dan Filipina itu masih ada di perairan mereka. Dari operasi ini belum ditemukan adanya gangguan di wilayah perbatasan namun kita tetap akan melaksanakan patrol,” tuturnya.
Kegiatan Indomalphi dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi yang diberikan oleh Komando Operasi Angkatan Udara ll yang berada di Makassar.
Operasi ini rutin digelar setiap tiga bulan sekali. Merupakan bentuk komitmen TNI Angkatan Udara untuk mengamankan seluruh wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain seperti Malaysia dan Filipina.
“Apabila ditemukan adanya eskalasi atau aktivitas pelanggaran, tidak hanya dari tangkapan radar Angkatan Udara namun informasi tersebut juga diperoleh dari Lantamal Xlll Tarakan. Bila mengetahui atau mengidentifikasi ada kapal dan pesawat melakukan aktifitas di daerah perbatasan Indonesia, Malaysia dan Filipina,” terangnya.
Untuk diketahui, pesawat CN-235 tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai alat elektronik yang cukup canggih bisa memantau langsung kondisi wilayah. Seperti kamera yang dapat langsung menginput data jika menemukan adanya pergerakan kapal di wilayah perbatasan.