Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Australia mendatar pada perdagangan saham Kamis pagi, (11/2/2021) seiring sebagian bursa saham di Asia libur untuk merayakan Imlek.
Pada perdagangan Kamis pagi, bursa saham Australia cenderung mendatar. Indeks saham Australia menguat 0,02 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,49 persen dan indeks saham Singapura susut 0,12 persen.
Advertisement
“Beberapa mesin telah kehabisan tenaga selama beberapa sesi perdagangan terakhir,” ujar Ekonom Kiwibank, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Ia menuturkan, pergerakan saham berjalan baik tetapi data belum bisa mengikuti. Meski demikian, Kerr prediksi imbal hasil obligasi dan saham berpeluang menguat.
Adapun bursa saham Australia mendatar seiring bursa saham China, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan tutup untuk libur Imlek.
Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 1,135 persen setelah naik menjadi 1,176 persen. Pada Senin, imbal hasil telah mencapai 1,2 persen, tertinggi dalam 11 bulan.
Langkah tersebut diperkuat ketika ketua the Federal Reserve Jerome Powell berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah. Hal ini seiring pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang masih jauh dari pekerjaan penuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wall Street
Wall street pun mengabaikan komentar Powell. Indeks saham Dow Jones naik 0,2 persen ke posisi 31.437,80. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,03 persen dan indeks saham Nasdaq melemah 0,25 persen dari rekor penutupan sehari sebelumnya.
Pada perdagangan saham pelaku pasar mengalihkan saham teknologi ke saham energi, keuangan.
Pasar mata uang, indeks dolar AS melemah 0,2 persen setelah data inflasi Amerika Serikat yang jinak. Sementara itu, bitcoin turun lebih dari tiga persen menjadi USD 45.140. Pada perdagangan Selasa, bitcoin telah mencapai USD 48.216 setelah Tesla ungkap investasi USD 1,5 miliar di bitcoin.
Harga minyak mentah AS turun 0,36 persen menjadi USD 58,47 per barel dan harga Brent naik 0,02 persen menjadi USD 61,10.
Advertisement