Liputan6.com, Jakarta - Militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Gelombang demonstrasi menolak kudeta itu kini tengah melanda Negeri Seribu Pagoda.
Advertisement
Krisis di Myanmar itu menjadi perhatian sejumlah negara di dunia. Salah satunya Jepang dan Indonesia.
Pada Rabu 10 Februari, Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Keduanya membahas sejumlah hal termasuk situasi terkini di Myanmar.
Dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, kedua Menlu saling bertukar pendapat tentang situasi di Myanmar secara mendalam.
Kedua Menlu juga mengutarkan rasa keprihatinan masing-masing atas situasi tersebut, termasuk demonstrasi damai masyarakat Myanmar di Naypyidaw dibalas dengan kekarasan polisi yang melakukan penembakan kepada demonstran.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kerja Sama Erat
Menlu Motegi mengaku sudah menyampaikan kepada pihak Tentara Myanmar tentang kebijakan Jepang. Kebijakan yang secara tegas meminta tentara menghindari kekerasan masyarakat sipil dan untuk memulihkan sistem politik secara demokratis, serta membebaskan seluruh pihak yang sudah mereka tangkap.
Menlu Retno juga menyampaikan kebijakan terhadap pentingnya untuk menjaga keselamatan warga negara Myanmar dan untuk mengembalikan proses demokratis dari sudut pandang ASEAN.
Kedua Menlu melakukan kesepakatan bahwa Jepang dan Indonesia akan kerja sama "secara erat" untuk menangani situasi di Myanmar.
Selain membahas tentang situasi di Myanmar, kedua Menlu juga sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral sebagai mitra strategis dan kerja sama terhadap berbagai tantangan internasional.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement